Hubungan antara Persepsi Penyakit, Layanan Kesehatan dan Pemilihan Fasilitas Kesehatan terhadap Pengeluaran Biaya Out Of Pocket pada Pasien Penyakit Stroke
Syifaur Rohmah, Dr. apt. Dwi Endarti, M. Sc.
2023 | Tesis | Magister Manajemen Farmasi
Pengeluaran biaya penyakit stroke di Indonesia masih cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sosiodemografi, persepsi penyakit, persepsi sistem layanan kesehatan, pemilihan fasilitas kesehatan dan pengeluaran biaya kesehatan yang berupa biaya Out Of Pocket (OOP) serta menganalisis hubungan sosiodemografi, persepsi penyakit, persepsi sistem layanan kesehatan terhadap pemilihan fasilitas kesehatan dan perbedaan rata -rata biaya OOP berdasarkan pemilihan fasilitas kesehatan pada pasien stroke
Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini yaitu pasien stroke yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah Yogyakarta dengan kriteria terdiagnosis stroke selama 3 bulan dan berusia >18 tahun. Responden berjumlah 105 orang yang diperoleh dengan menggunakan teknik convenience sampling. Data diperoleh dari kuesioner hasil wawancara pasien stroke periode Januari-Februari 2023 yang berupa data sosiodemografi, persepsi penyakit dan layanan kesehatan, pemilihan fasilitas kesehatan, dan pengeluaran biaya OOP. Analisis data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, Fisher’s Exact Test dan Mann Whitney.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki persepsi penyakit dan sistem layanan kesehatan yang baik. Sebesar 87,62% melakukan kunjungan ke rumah sakit dan 12,38% melakukan kunjungan ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Faktor sosiodemografi yang memiliki hubungan dengan pemilihan fasilitas kesehatan yaitu usia dan jumlah pendapatan keluarga (p value <0>0,05). Pengeluaran biaya OOP pada pasien stroke selama 3 bulan yaitu Rp.260.028.856 dengan rata-rata biaya per responden Rp. 2.476.465±4.273.825 (biaya tidak langsung dihitung sesuai pendapatan) dan Rp. 576.177.915 dengan rata-rata biaya per responden Rp. 5.487.409±7.988.470 (biaya tidak langsung dihitung dengan PDB) dengan komponen paling besar yaitu biaya tidak langsung. Terdapat perbedaan rata-rata antara biaya medis langsung dan biaya tidak langsung terhadap pemilihan fasilitas kesehatan pada pasien stroke (p value <0>
The health expenditure of stroke in Indonesia remains high. The objective of this study was to determine the sociodemographic, the illness perception, the health service system perception, the health facility choice and health expenditures Out of Pocket (OOP). This research also analyzed the correlation among sociodemographics, illness perception, and health service system perception toward health facility choice. Then, the researchers attempted to determine the average cost of OOP differences based on the health facility choices for stroke patients.
This observational analytic research is applied in a cross-sectional approach. The research population consisted of stroke patients at the Regional Hospital of Yogyakarta. The applied criteria were patients with a stroke diagnosis for 3 months and aged older than 18 years old. The respondents consisted of 105 respondents taken by convenience sampling. Data were obtained from interviews with stroke patients from January to February 2023 using a questionnaire guide. The data are sociodemographics, the illness and health service system perception, the health facility choice and health expenditures. Data analysis used the Kolmogorov-Smirnov, Fisher's Exact Test and Mann Whitney test.
The results showed that the majority of respondents had excellent perceptions of the illness and health service system. A percentage of 87.62% of respondents visited the hospital while 12.38% visited other hospitals and health facilities. The sociodemographic factors that were correlated to health were age, and family total income (p value <0>0.05). The OOP cost of stroke patients for three months was Rp. 260,028,858. The average cost for each respondent was Rp. 2,476,464±4,273,825. The indirect cost was based on the income calculation. Then, the average cost for each respondent was Rp. 5,487,409±7,988,470. The indirect cost was calculated based on the Gross Domestic Product with the highest component being the indirect cost. The results showed average cost differences between the direct medical costs and indirect medical costs of each health facility for stroke patients (p value <0>
Kata Kunci : penyakit stroke, pengeluaran biaya Out of Pocket, pemilihan fasilitas kesehatan