ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI BAWANG PUTIH PROGRAM BANTUAN APBN TAHUN 2022 (Studi Kasus Desa Petarangan, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung)

Wisnu Prayogo, Latri Wihastuti, S.E., M.Sc.

2023 | Tugas Akhir | D4 PEMBANGUNAN EKONOMI KEWILAYAHAN

Bawang putih di Indonesia mengalami penurunan selama periode 2017 sampai 2021. Provinsi Jawa Tengah berkontribusi lebih dari setengah produksi nasional, yaitu sebesar 56,54?ngan total produksi 25.545 ton pada tahun 2021 dengan Kabupaten Temanggung sebagai penghasil bawang putih terbesar sebanyak 10.371 ton. Sentra bawang putih Kabupaten Temanggung berada di Kecamatan Kledung salah satunya di Desa Petarangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi bawang putih program APBN 2022 di Desa Petarangan, mengetahui tingkat efisiensi teknis usahatani bawang putih program APBN 2022 di Desa Petarangan, dan menganalisis fakor sosial ekonomi yang mempengaruhi tingkat efisiensi teknis usahatani bawang putih program APBN 2022 di Desa Petarangan. Sampel yang digunakan yaitu 78 petani yang mendapat bantuan APBN bawang putih tahun 2022. Metode untuk mengetahui faktor produksi dan tingkat efisiensi teknis menggunakan pendekatan Stochastic Frontier Analysis (SFA) dan untuk menganalisis faktor sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap tingkat efisiensi teknis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan faktor produksi luas lahan berpengaruh positif terhadap jumlah produksi sedangkan pupuk organik dan pupuk kimia berpengaruh negatif terhadap jumlah produksi. Sehingga luas lahan perlu ditambah dan penggunaan pupuk organik dan pupuk kimia perlu dikurangi. Rata-rata tingkat efisiensi teknis petani bawang putih di Desa Petarangan sebesar 73%. Faktor sosial ekonomi umur petani, lama pendidikan, dan jumlah anggota keluarga berpengaruh signifikan terhadap tingkat efisiensi teknis usahatani bawang putih di Desa Petarangan.

Garlic in Indonesia has decreased from 2017 to 2021. Central Java Province contributes more than half of national production, namely 56.54% with a total production of 25,545 tons in 2021 with Temanggung Regency as the largest garlic producer with 10,371 tons. Garlic centers in Temanggung Regency are located in Kledung District, one of which is in Petarangan Village. This study aims to analyze production factors that influence garlic production for the 2022 State Budget program in Petarangan Village, determine the technical efficiency level of garlic farming for the 2022 State Budget program in Petarangan Village, and analyze socio-economic factors that affect the technical efficiency level of garlic farming for the 2022 State Budget program in Petarangan Village. The sample used is 78 farmers who receive assistance from the 2022 Garlic State Budget. The method for determining production factors and the level of technical efficiency uses analysis of the production function Stochastic Frontier analysis (SFA) and to analyze the socio-economic factors that influence the level of technical efficiency using multiple linear regression analysis. The results showed that the production factor of land area has a positive effect on the amount of production, while organic fertilizers and chemical fertilizers have a negative effect on the amount of production. So that the land area needs to be increased and the use of organic fertilizers and chemical fertilizers needs to be reduced. The average technical efficiency level of garlic farmers in Petarangan Village is 73%. Socio-economic factors of farmer's age, length of education, and number of family members have a significant effect on the level of technical efficiency of garlic farming in Petarangan Village.

Kata Kunci : Bawang Putih, Efisiensi Teknis, Stochastic Frontier, Usahatani