Analisis Potensi Komoditas Pertanian di Kalimantan
Arsita Yelis Raharjati, Prof. Dr. Ir. Dwidjono Hadidarwanto, M.S.
2012 | Skripsi | S1 EKONOMI PERTANIAN DAN AGRIBISNISPembangunan daerah ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dilaksanakan pada semua aspek kehidupan rakyat. Untuk melaksanakan pembangunan dengan sumber daya yang terbatas sebagai konsekuensinya harus difokuskan kepada pembangunan sektor-sektor yang memberikan dampak pengganda (multiplier effect) yang besar terhadap sektor-sektor lainnya atau perekonomian secara keseluruhan. Sektor pertanian selama ini masih memegang peranan penting baik di tingkat nasional maupun regional. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sektor serta komoditas unggulan perekonomian di Kalimantan sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam perencanaan pembangunan ekonomi. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa runtun waktu dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Statistik Tanaman Pangan dan Perkebunan tahun 1999-2008. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis Location Quotient (LQ), analisis Shift Share dan analisis Klassen Tipologi. Hasil analisis Location Quotient sektoral menunjukkan bahwa sektor pertanian merupakan basis di propinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat. Hasil analisis Shift Share menunjukkan bahwa secara keseluruhan pertumbuhan produksi komoditas pertanian di semua provinsi lebih cepat daripada pertumbuhan produksi komoditas pertanian di Pulau Kalimantan (Dij) yang ditunjukkan dengan jumlah total ketiga komponen yaitu pertumbuhan ekonomi Pulau Kalimantan (Nij), Bauran industri (Mij), dan Keunggulan kompetitif (Cij). Hasil analisis Klassen Tipologi menunjukkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang maju dan tumbuh pesat hanya di Provinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan analisis Klassen Tipologi juga terlihat bahwa komoditas padi termasuk komoditas maju dan tumbuh cepat hanya di Provinsi Kalimantan Timur. Hasil analisis berdasarkan ketiga alat analisis menunjukkan bahwa komoditas yang merupakan komoditas unggulan di Provinsi Kalimantan Timur adalah ubi kayu, ubi jalar, kedelai, kacang hijau, bawang putih, bawang daun, kubis, petsai/sawi, kacang merah, kacang panjang, cabe, tomat, ketimun, labu siam, kangkung, bayam, melinjo, alpukat, durian, nangka, salak, sirsak, melon, dan kakao; Provinsi kalimantan Tengah adalah kentang, sirsak, karet, kelapa, dan kelapa sawit; Provinsi kalimantan selatan adalah jagung, labu siam, petai, mangga, melon, dan kelapa hibrida; dan Provinsi Kalimantan Barat addalah jagung, petsai/sawi, kacang merah, kacang panjang, ketimun, bayam, petai, duku, durian, jambu biji, jeruk, manggis, pisang, sawo, dan kelapa hibrida.
Regional development aimed at improving the welfare of the people held on all aspects of people's lives. To carry out development with limited resources as a consequence should be focused on the development of sectors that give impact multiplier (multiplier effect) a large effect on other sectors or the economy as a whole. The agricultural sector had been still had an important role in both national and regional levels. This research aims to determine the the leading commodity and the sector of economy in Kalimantan as a material consideration in planning information and economic development. This study uses secondary data from time series of Gross Regional Domestic Product (GDP), statistics and Plantation Crop year 1999-2008. Analysis tools used in this study is the analysis of Location Quotient (LQ), Shift Share and typology Klassen. Sectoral Location Quotient analysis results indicate that agriculture is the basis of the province of Central Kalimantan, South Kalimantan and West Kalimantan. Shift Share analysis results showed that overall growth in agricultural production in all provinces is faster than the growth of agricultural production on the island of Kalimantan (Dij). It indicated a total of three components, namely economic growth in the island of Kalimantan (Nij), the industry mix (Mij), and competitive advantage (Cij). The analysis shows that Klassen typology of the agricultural sector is a sector that developed and grew rapidly only in the province of South Kalimantan. Klassen Typology Based on the analysis also shows that rice commodities is the main commodity that grow rapidly only in the province of East Kalimantan. Analysis result is based on the three tools of analysis shows that the commodity is the leading commodity in the province of East Kalimantan are cassava, sweet potatoes, soybeans, green beans, garlic, scallion, cabbage, petsai / mustard greens, red beans, green beans, peppers, tomatoes , cucumbers, squash, kale, spinach, melinjo, avocado, durian, jackfruit, salacca, soursop, melon, and cocoa; province of Central Kalimantan are potato, soursop, rubber, coconut, and palm oil; south Kalimantan Province are corn, chayot, banana, mango, melon, and hybrid coconuts, and West Kalimantan Province are corn, petsai / mustard greens, red beans, green beans, cucumbers, spinach, banana, duku, durian, guava, oranges, mangosteen, banana, sapodilla, and hybrid coconuts.
Kata Kunci : sektor unggulan, komoditas unggulan, location quatient, shift share, klassen typology