Kapasitas Komunitas Eco-Enzyme Nusantara (EEN) di Kabupaten Sleman dalam Konteks Gerakan Sosial Baru
Santi Nur Rahayu, Dr. Silverius Djuni Prihatin, M.Si.
2023 | Skripsi | ILMU SOSIATRI
Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST)
Piyungan yang menampung beban sampah dari Penduduk Kabupaten Sleman, Kota
Yogya, dan Kabupaten Bantul telah mengalami kelebihan kapasitas sejak tahun
2012. Lebih lanjut tidak ada praktik pengolahan sampah di sana yang menyebabkan
semua sampah tercampur. Kondisi tersebut dapat menyumbang emisi gas rumah kaca
hingga menyebabkan ledakan skala besar. Kemunculan Komunitas Eco-Enzyme Nusantara
di Kabupaten Sleman atau lebih dikenal dengan EEN Sleman?berusaha memberikan
edukasi kepada masyarakat di kawasan Kabupaten Sleman agar peduli terhadap
sampah yang dihasilkan dengan cara memilah dan mengolah sisa bahan organik
menjadi cairan serbaguna bernama eco-enzyme. Penelitian ini mencoba mengkaji
kapasitas Komunitas Eco-Enzyme Nusantara di Kabupaten Sleman dalam konteks
gerakan sosial baru. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori kapasitas
organisasi yang dirumuskan oleh United
Nations Development Program (UNDP, 1998) berdasarkan tiga tingkatan yaitu:
dimensi sistem, organisasional, dan individu. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi,
wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Dilakukan wawancara mendalam
terhadap 12 informan dari unsur ketua, pengurus, relawan, serta masyarakat
penerima sosialisasi dan pendampingan.
Hasil penelitian menunjukkan kapasitas
organisasi EEN Sleman dapat dikaji melalui dimensi sistem, dimensi organisasional,
dan dimensi individu. Dimensi sistem mengatur komunitas dapat mencapai
tujuannya. EEN Sleman tidak memiliki AD-ART dalam menjalankan kegiatan,
sehingga tantangan yang dihadapi mengenai komitmen dan konsistensi, khususnya
terkait pengurus yang tiba-tiba mengundurkan diri. Dimensi organisasional fokus
pada upaya komunitas mengembangkan sumber daya manusia, proses yang dijalani,
dan struktur organisasi. Total relawan yang dimiliki sebanyak 144 orang dilihat
dari jumlah anggota WAG (per 13 April 2023). Terdapat program ToT untuk
membekali keterampilan menyampaikan sosialisasi bagi para relawan, dan telah
berlangsung sebanyak dua kali dengan total peserta 45 orang. Dimensi Individu
berperan dominan dalam gerakan sosial baru yang diupayakan. Gerakan peduli
lingkungan yang diusung komunitas tersebut sesuai dengan prinsip gerakan sosial
baru. Strategi yang ditempuh EEN Sleman melalui kegiatan sosialisasi,
memperluas keanggotaan, dan kerja sama. Diperlukan komitmen dan konsistensi
pengurus serta para relawan demi memastikan keberlanjutan komunitas EEN Sleman,
salah satunya melalui penyusunan AD-ART.
The Piyungan Integrated Landfill (TPST)
which accommodates the burden of waste from residents of Sleman Regency,
Yogyakarta City, and Bantul Regency has been experiencing overcapacity since
2012. Furthermore, there is no trash processing practice in the location which
causes all waste to be mixed. These conditions can contribute to greenhouse gas
emissions until they cause large-scale explosions. The emergence of the Eco-Enzyme
Nusantara Community in Sleman Regency or better known as EEN Sleman – seeks to
educate people in the Sleman Regency area to care about the waste produced by
sorting and processing the remaining organic matter into a versatile liquid
called eco-enzyme. This study tries to examine the capacity of the Eco-Enzyme
Nusantara Community in Sleman Regency in the context of a new social movement.
Analysis is done using organizational capacity theory formulated by the United
Nations Development Program (UNDP, 1998) based on three levels, namely: system,
organizational, and individual dimensions. This study used a descriptive
qualitative method. Data collection is taken by observation, interview,
documentation, and literature study techniques. In-depth interviews were
conducted with 12 informants from the leader, management, volunteers, and
community members who received socialization and assistance.
The results showed that the organizational capacity of EEN Sleman can be studied through system dimensions, organizational dimensions, and individual dimensions. The system dimension sets the community to achieve its goals. EEN Sleman does not have AD-ART in carrying out activities, so the challenges that are faced regarding commitment and consistency, especially related to administrators who suddenly resign. The organizational dimension focuses on community efforts to develop human resources, undertaken processes, and organizational structure. The total number of volunteers owned is 144 people in terms of the number of WhatsApp group members (as of April 13, 2023). There is a Training of Trainer program that equip skills to deliver socialization for volunteers, and it has been held twice with a total of 45 participants. The Individual dimension plays a dominant role in the new social movements that are pursued. The environmental movement which is carried by the community is following the principles of the new social movement. Social movement strategies are carried out through socialization activities, expanding membership, and cooperation. It takes commitment and consistency of the management and volunteers to ensure the sustainability of the EEN Sleman community, one of the actions is through the preparation of AD-ART.
Kata Kunci : eco-enzyme, Eco-Enzyme Nusantara, Gerakan Sosial Baru