Evaluasi Pasca Pemugaran Candi Perwara Deret II No. 14 pada Kompleks Candi Prambanan
Salsabila Faadhilah Husni, Andi Putranto, S.S., M.A., Ph.D.
2023 | Skripsi | ARKEOLOGI
Kompleks Candi Prambanan merupakan bangunan suci berlatar belakang agama Hindu yang dibangun sekitar abad ke-9 M. Kompleks Candi Prambanan terbagi tiga halaman yang memusat dengan masing-masing halaman dipisahkan oleh pagar.
Halaman I terdapat 16 candi yang telah
dipugar, terdiri dari tiga candi utama yaitu Candi Siwa, Candi Brahma dan Candi
Wisnu, terdapat tiga candi wahana, dua candi apit empat candi kelir dan empat
candi patok. Pada halaman II memiliki 224 candi perwara. Untuk halaman III
hanyak menyisakan struktur gapura dan Sebagian pagar halaman III sisi selatan.
Penelitian
ini memiliki tujuan memperoleh informasi mengenai proses pemugaran yang
dilakukan pada Candi Perwara Deret II No. 14 pada Kompleks Candi Prambanan
serta menghasilkan evaluasi mengenai pemugaran yang sudah dilakukan pada Candi
Perwara Deret II No. 14 Kompleks Candi Prambanan. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan
penalaran induktif dan pendekatan kualitatif untuk memperdalam hasil dari pasca
pemugaran Candi Perwara Deret II No. 14 Kompleks Candi Prambanan. Melalui data
primer yaitu dengan observasi langsung di lapangan dengan mengamati dan melihat
secara langsung objek penelitian yaitu Candi Perwara Deret II No. 14 pada
Kompleks Candi Prambanan. Adapun data sekunder dengan studi pustaka melalui
jurnal, artikel, hasil penelitian dan laporan sebelumnya mengenai pemugaran
khususnya pada kompleks Candi Prambanan.
Candi
Perwara merupakan bangunan candi kecil yang mengelilingi candi utama. Kata
“Perwara” merujuk pada pengiring raja. Pada Kompleks Candi Prambanan terdapat
128 candi perwara di lapangan, enam diantaranya sudah berhasil dilakukan
pemugaran.
Pemugaran Candi
Perwara dicetuskan oleh Dinas Purbakala Belanda, pada saat itu Candi Perwara
yang dipugar Dinas Purbakala Belanda yaitu Candi Perwara Deret I No. 39 dan
Candi Perwara Deret II No. 01. Pemugaran selanjutnya Candi Perwara Deret II No.
14 dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pemugaran ini bertujuan mengembalikan kondisi Benda cagar Budaya dan struktur
Cagar Budaya yang rusak sesuai dengan keaslian bahan, bentuk, tata letak atau
teknik pengerjaan untuk memperpanjang usia.
The Prambanan Temple Complex is a sacred building with a
Hindu background which was built around the 9th century AD. The Prambanan
Temple Complex is divided into three central courtyards with each courtyard
separated by a fence.
On the first courtyard, there are 16 temples that have been
restored, consisting of three main temples, namely the Shiva Temple, Brahma
Temple and Vishnu Temple. On second courtyard, there are 224 ancillary temples.
Lastly the third courtyard, there are gate structure and remains of fence on
the south side of the courtyard.
This study aims to obtain information regarding the
restoration process carried out at the Pervara Temple series II No. 14 at the
Prambanan Temple Complex and resulted in an evaluation of the restoration that
had been carried out at the Pervara Temple series II No. 14 Prambanan Temple
Complex.
The method used in this research is inductive reasoning and
a qualitative approach to deepen the results of the post-restoration of the
Pervara Temple series II No. 14 Prambanan Temple Complex.
Through primary data, namely by direct observation in the
field by observing and seeing directly the research object, The Perwara Temple
Deret II No. 14 itself at the Prambanan Temple Complex. As for secondary data
with literature studies through journals, articles, research results and
previous reports regarding restoration, especially in the Prambanan Temple
complex.
Pervara Temple is a small temple building that surrounds the
main temple. The word "Pervara" refers to the king's attendant. At
the Prambanan Temple Complex, there are 128 ancillary temples in the field, six
of which have been successfully restored.
Restoration of the
Perwara Temple was initiated by the Dutch Antiquities Service. The Perwara
Temples that were being restored by the Dutch Antiquities Service at that time
were the Perwara Temples of series I No. 39 and Perwara Temples II No. 01.
Subsequent restoration of Perwara Temple series II No. 14 was carried out by
the Yogyakarta Special Region Cultural Heritage Preservation Center (BPCB
Yogyakarta). This restoration aims to restore the condition of the damaged
cultural conservation objects and cultural conservation structures in
accordance with the original material, shape, layout, or workmanship techniques
to extend their life.
Kata Kunci : Candi, Perwara, Pemugaran.