Laporkan Masalah

Pemberdayaan Perempuan Melalui Perspektif Ekofeminisme (Studi Kasus di Bank Sampah Wirosaban Mandiri, Kelurahan Sorosutan, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta)

Salsabilla Meidiana Azzahra, Dr. Silverius Djuni Prihatin, M.Si.

2023 | Skripsi | ILMU SOSIATRI

    Era modernisasi saat ini melihat relasi perempuan dengan alam ekuivalen dengan bentuk represi oleh sistem industri kapitalis-patriarkis. Fenomena tersebut menciptakan gerakan pemberdayaan perempuan yang berfokus terhadap upaya restorasi lingkungan. Ketika pemberdayaan perempuan melalui perspektif ekofeminisme berhasil, maka akan berdampak terhadap pembangunan yang berkelanjutan. Bank Sampah Wirosaban Mandiri (BSWM) merupakan salah satu wadah yang berhasil memberdayakan perempuan melalui perspektif ekofeminisme. Tujuan Penelitian ini yaitu mengetahui praktik pemberdayaan perempuan pada program bank sampah dilakukan dalam perspektif ekofeminisme. 


     Adapun teori pemberdayaan yang digunakan yaitu menurut Wrihatnolo dan Dwidjowijoto yang terintegrasi dengan konsep subsistence perspective sebagai implikasi konsep gerakan ekofeminisme oleh Vandana Shiva dan Maria Mies. Penelitian ini menekankan konsep relasi perempuan dengan lingkungan yang membawa mereka pada proses pemberdayaan akibat kerentanan yang dialami keduanya.   


     Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif untuk memahami makna terhadap fenomena sosial, dengan pendekatan studi kasus. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi di wilayah operasional BSWM. Uji kredibilitas data dalam penelitian ini menggunakan metode triangulasi.


     Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan dalam perspektif ekofeminisme pada BSWM telah melalui tiga tahapan, dimulai dari tahap sosialisasi dan edukasi yang akhirnya membawa kesadaran kelompok perempuan terkait kedekatannya dengan lingkungan; peningkatan kapasitas dan partisipasi perempuan dalam pengelolaan sampah level rumah tangga; hingga terwujud pendirian kebun sayur dan penurunan volume sampah sebagai hasil pemberdayaan mereka. Karakteristik pemberdayaan ini berfokus terhadap gerakan restorasi lingkungan oleh perempuan yang menitikberatkan pada kesetaraan dan penghargaan kerja-kerja perempuan di ranah domestik serta informal, hal ini akan berdampak terhadap aktivitas ekonomi sirkular.

        The modernization era today sees women’s relationship with nature as equivalent to repression forms by capitalist-patriarchal industry. The phenomenon drives the women’s empowerment movement that focuses on the means of environmental restoration. When women’s empowerment through the ecofeminism perspective is achieved, there will be an impact on the continuous life cycle. Bank Sampah Wirosaban Mandiri (BSWM) is one of the organizations that is successful in empowering women through an ecofeminist perspective. This study aims to find out the women empowerment practices of the bank program from an ecofeminist perspective.

The empowerment theory applied is the one from Wrihatnolo and Dwidjowijoto that is integrated with the subsistence perspective concept as the implication of the ecofeminist movement concept by Vandana Shiva and Maria Mies. This study emphasizes the women’s relationship concept with the environment that leads them to the empowerment process as the result of vulnerabilities experienced by both sides.

The method used in the research is a qualitative method to understand the meaning of social phenomenon, using a case study approach. The informants in the research were determined by using a purposive sampling technique with the data collection was done by using interviews, observation, and documentation methods in the BSWM operational area. The credibility test was done by using the triangulation method.

The results of the study show that women empowerment in the ecofeminist perspective on BSWM has passed three stages, started with the socialization and education stage that leads to the women’s group’s realization regarding their closeness to the environment; women’s capacity and participation increase in waste management on the household level; to the realization of vegetable gardens and the decreasing volume of waste as the result of their empowerment. The characteristic of this empowerment focuses on the environment restoration movement by women which emphasizes the equality and appreciation of women’s works in domestic and informal areas that will affect circular economic activity.

Kata Kunci : Bank Sampah, Perempuan, Pemberdayaan Perempuan, Ekofeminisme

  1. S1-2023-443192-abstract.pdf  
  2. S1-2023-443192-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-443192-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-443192-title.pdf