Penggunaan Altman Z-Score Model: Apakah Masih Relevan? (Studi Pada Perusahaan Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018 – 2022)
Muhammad Nigel Athala, Vogy Gautama Buanaputra, S.E., M.Sc., Ph.D., AFHEA.
2023 | Skripsi | AKUNTANSI
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan relevansi indeks rasio Altman Z-score pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), khususnya dalam sub sektor farmasi, selama periode 2018 – 2022. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan sub sektor farmasi yang terdaftar di BEI. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Terdapat delapan perusahaan yang dijadikan sebagai sampel. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan indeks rasio Altman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Altman Z-Score efektif dalam mengklasifikasi perusahaan berdasarkan kondisi keuangan perusahaan. Perusahaan yang diklasifikasikan safe selalu menjadi mayoritas setiap tahunnya diikuti dengan fluktuasi antara distress dan grey yang berbeda pada masing-masing tahun. Ditemukan bahwa sebagian besar perusahaan publik yang diidentifikasi sebagai distress adalah badan usaha milik negara yang memiliki karakteristik dan dukungan keuangan yang berbeda dengan perusahaan swasta. Selain itu, terdapat perusahaan publik yang mampu mempertahankan status tidak bangkrutnya meski Altman Z-Score telah memberikan sinyal distress, salah satunya dengan memenuhi syarat-syarat tertentu dari kreditur. Penelitian ini menegaskan bahwa Altman Z-Score relevan dalam menilai potensi kebangkrutan perusahaan dan dapat digunakan sebagai alat untuk membantu pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan.
This study aims to demonstrate the relevance of the Altman Z-score index in companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX), particularly in the pharmaceutical subsector, during the period 2018 – 2022. The population of this study is pharmaceutical subsector companies listed on the Indonesia Stock Exchange. This study uses purposive sampling technique. There are eight companies used as samples. The data analysis technique uses qualitative descriptive method with the Altman ratio index. The research results show that the Altman Z-Score is effective in classifying companies based on the company's financial condition. Companies classified as safe are always the majority every year, followed by fluctuations between distress and grey that differ each year. It was found that most public companies identified as distressed are State-Owned Enterprises (SOEs) which have different characteristics and financial support than private companies. In addition, there are public companies that are able to maintain their non-bankrupt status even though the Altman Z-Score has signaled distress, one of which is by meeting certain requirements from creditors. This research confirms that the Altman Z-Score is relevant in assessing the potential bankruptcy of companies and can be used as a tool to assist stakeholders in decision-making.
Kata Kunci : Altman Z-Score, Kebangkrutan, Farmasi, BEI