KESESUAIAN KINERJA PENGELOLAAN SAMPAH TINGKAT KABUPATEN garis miring KOTA BERDASARKAN PERSEPSI PRAKTISI BIDANG LINGKUNGAN
Alvi Purwati, Dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA ; Ari Prayogo Pribadi, Ph.D
2023 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Sampah rumah tangga berpotensi membahayakan lingkungan dan manusia, termasuk pekerja pengelolaan sampah dan masyarakat umum. Praktisi bidang lingkungan kabupaten/kota berperan penting dalam melindungi dari bahaya tersebut melalui upaya teknis sesuai kebijakan pengelolaan sampah. Oleh karena itu, untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah jangka panjang di Indonesia perlu dilakukan pendalaman terkait persepsi praktisi bidang lingkungan dengan melihat kinerja pengelolaan sampah tingkat kabupaten/kota.
Penelitian ini menggunakan metode mixed-method dengan melibatkan praktisi bidang lingkungan (anggota HAKLI dan pegawai DLH kabupaten/kota). Metode kuantitatif menggunakan survey online Google Form dengan 22 responden berlatar belakang pendidikan Kesehatan Lingkungan di Indonesia, yang dipilih secara purposive sampling. Metode kualitatif melibatkan wawancara mendalam dengan 9 pegawai DLH kabupaten/kota yang dipilih berdasarkan jawaban Google Form serta pertimbangan topografi wilayah dan jumlah penduduk yang memengaruhi kapabilitas teknis pengelolaan sampah. Wawancara mendalam juga dilakukan dengan 2 orang anggota HAKLI yang telah mengisi Google Form dan 1 anggota HAKLI yang tidak bersedia mengisi Google Form.
Penelitian ini fokus pada pengelolaan sampah tanpa landfill, perbaikan landfill, kebijakan sumber sampah, dan transportasi sampah. Tema-tema yang dihasilkan adalah kolaborasi, manajemen, ketegasan, dan efektivitas. Tema "kolaborasi" menunjukkan perlunya peningkatan kolaborasi antara pemerintah desa dan masyarakat. Tema "manajemen" menunjukkan belum semua subjek mengaitkan penanganan sampah dengan kesehatan manusia dan fenomena alam yang meningkatkan bahaya sampah. Tema "ketegasan" menunjukkan belum adanya kewajiban bagi masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah. Tema "efektivitas" menunjukkan kurangnya kesadaran terkait bahaya pengangkutan sampah yang memengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja. Keempat tema tersebut menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran praktisi bidang lingkungan melalui pendidikan yang berfokus pada pemecahan masalah.
Household waste has the potential to endanger the environment and humans, including waste management workers and the general public. Environmental practitioners at the district/city level play a crucial role in protecting against these hazards through technical efforts in line with waste management policies. Therefore, to improve long-term waste management systems in Indonesia, it is necessary to deepen the understanding of the perceptions of environmental practitioners by examining the performance of waste management at the district/city level.
This study utilizes a mixed-method approach involving environmental practitioners (members of HAKLI and employees of district/city DLH). The quantitative method employs an online survey using Google Forms, with 22 respondents who have a background in Environmental Health education in Indonesia, selected through purposive sampling. The qualitative method involves in-depth interviews with 9 employees of district/city DLH, chosen based on their responses to the Google Form and considerations of the topography of the area and population size that affect the technical capabilities of waste management. In-depth interviews are also conducted with 2 members of HAKLI who have completed the Google Form and 1 member of HAKLI who declined to fill out the Google Form.
This research focuses on landfill-free waste management, landfill improvement, waste source policies, and waste transportation. The resulting themes are collaboration, management, firmness, and effectiveness. The "collaboration" theme indicates the need to enhance collaboration between village governments and the community. The "management" theme reveals that not all subjects correlate waste management with human health and natural phenomena that exacerbate waste hazards. The "firmness" theme shows the absence of an obligation for the community to engage in waste management. The "effectiveness" theme highlights the lack of awareness regarding the dangers of waste transportation that impact the safety and health of workers. These four themes emphasize the necessity for environmental practitioers to enhance their awareness through problem-solving-focused education.
Kata Kunci : praktisi bidang lingkungan, kinerja pengelolaan sampah, pengelolaan sampah, potensi bahaya, sampah rumah tangga