STATUS PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP KAWASAN HUTAN BUKIT TURGO
INTAN MANIKAM ASMARA, Much. Taufik Tri Hermawan, M.Si.
2006 | Skripsi | S1 KEHUTANANSTATUS PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP KAW ASAN HUT AN BUKIT TUR GO Oleh: In tan Manikam Asmara 1 Much. Taufik Tri H.2 Lies Rahayu W. F. 2 INTISARI Masyarakat Turgo memiliki keterikatan batin dan ketergantungan hidup dengan kawasan hutan Bukit Turgo. Interaksi dan adaptasi dengan lingkungan sekitar membentuk pengetahuan masyarakat dalam mengelola SDA dan ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan pengetahuan masyarakat tentang hutan Bukit Turgo, mengetahui proses dan faktor-faktor yang mempengaruhi, serta mengetahui relevansi antara pengetahuan masyarakat dengan kebijakan pemerintah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian fenomenologi di Dusun Turgo, Desa Purwobinangun, Kabupaten Sleman DIY. Sampel informan dipilih secara purposive dengan metode snowball effect. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan informan dan observasi. Parameter data primer disesuaikan dengan cakupan pengetahuan masyarakat, meliputi: 1) upaya perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan (manajemen SDA dan ekosistem). 2) kegiatan pemantapan, penataan ruang dan pengamanan kawasan (manajemen kawasan). 3) organisasi, sumberdaya manusia dan sumber dana keuangan (manajemen kelembagaan). Data sekunder adalah data yang mendukung pencapaian tujuan penelitian yang diperoleh dengan studi literatur. Metode analisis yang digunakan adalah reduksi fenomenologis. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Manajemen SDA dan ekosistem yang dilakukan masyarakat Turgo dapat mendukung upaya konservasi butan Bukit Turgo yaitu penanaman jenis-jenis pohon di sekitar mata air, penanggulangan kebakaran secara swadaya, pembudidayaan anggrek Merapi yang terancam punah dan perlindungan satwa liar. Manajemen kawasan dilakukan dengan memandang hutan Bukit Turgo sebagai satu kesatuan ekosistem utuh yang harus dilestarikan sehingga tidak ada penataan ruang secara spesifik. Manajemen kelembagaan dilakukan dengan pembentukan organisasi masyarakat yang mengatur pemanfaatan SDA dan ekosistem spesifik di hutan Bukit Turgo. 2) Proses pembentukan pengetahuan masyarakat Turgo dimulai dari masa perladangan berpindah, pertanian menetap, betemak sapi perah, serta pemanfaatan SDA dan ekosistem altematif. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah nilai budaya dan kepercayaan masyarakat terhadap Bukit Turgo, pemenuhan kebutuhan hidup, perubahan kondisi alam dan kebijakan pemerintah. 3) Pengetahuan masyarakat Turgo merniliki relevansi dengan kebijakan pemerintah dalam pengelolaan kawasan hutan Bukit turgo. Kata kunci: bukit Turgo, pengetahuan masyarakat, kebijakan pemerintah
Kata Kunci : bukit Turgo, pengetahuan masyarakat, kebijakan pemerintah