ANALISIS KEBIJAKAN SUBSEKTOR PETERNAKAN DI KABUPATEN PURWOREJO JAWA TENGAH

Agus Setiawan, Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc.,Ph.D., IPU., ASEAN Eng ; Ir. F. Trisakti Haryadi, M.Si.,Ph.D.,IPM

2023 | Tesis | S2 Ilmu Peternakan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan subsektor peternakan di kabupaten Purworejo pada periode 2016-2021 serta  menentukan subsektor-subsektor unggulan pada sektor pertanian yang dapat dikembangkan di Kabupaten Purworejo. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang diperoleh dari dokumen rencana  strategis Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Purworejo periode 2016-2021,   Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Purworejo. Metode analisis yang digunakan dalam analisis kebijakan adalah metode analisis deskriptif dan menggunakan analisis kuantitatif  untuk mengetahui peranan subsektor peternakan yaitu dengan perhitungan  Location Question (LQ), Shift Share (SS) dan Tipologi Klassen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah kabupaten Purworejo pada periode 2016-2021 untuk subsektor peternakan terdapat pada perangkat daerah yang membidangi peternakan yaitu pada Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan. Perumusan kebijakan dan program subsektor peternakan sudah dilakukan sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku serta didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Surat Keputusan  Bupati  Purworejo Nomor  180.18/499/2016  tentang  Rencana Strategis Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo tahun 2016-2021 terdapat  kebijakan pada  subsektor peternakan yaitu optimalisasi  subsektor  peternakan dan pembatasan  aktivitas  usaha peternakan skala besar di kawasan pemukiman yang didukung oleh 2 program  yaitu program peningkatan produksi peternakan dan program  penerapan teknologi pertanian. Kebijakan  yang  kedua yaitu penerapan agroinput dan agroonfarm komoditas unggulan yaitu  ternak kambing Kaligesing yang didukung oleh program Agribisnis Komoditas Unggulan Pertanian dan Peternakan. Hasil  analisis Location Quotient (LQ) sub sektor peternakan  adalah 1,24 termasuk sektor basis, artinya sektor tersebut lebih berperan bagi perekonomian di suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah diatasnya dan termasuk subsektor  penting di kabupaten Purworejo. Hasil analisis shift share menunjukan hasil negatif ( -0,33) yang selanjutnya hasil analisis dengan metode Tipologi Klassen, sub sektor peternakan terdapat pada kuadran III yang artinya merupakan subsektor yang berkembang dengan cepat tetapi daya saing  sektor tersebut tidak baik dibandingkan sektor lain.

This study aimed to analyze the policies of the livestock sub-sector in Purworejo Regency in the 2016-2021 period and determine the leading sub-sectors in the agricultural sector that can be developed in Purworejo Regency. This study used primary and secondary data obtained from the strategic plan documents of the Department of Agriculture, Livestock, Maritime Affairs and Fisheries for the Purworejo Regency for the 2016-2021 period, the Central Bureau of Statistics for Central Java Province and Purworejo Regency. The analytical method used in policy analysis was descriptive analysis method and uses quantitative analysis to determine the role of the livestock subsector, namely by calculating the Location Question (LQ), Shift Share (SS) and Klassen Typology. The results of this study indicate that the policy of the Purworejo district government in the 2016-2021 period for the livestock sub-sector was contained in the regional apparatus in charge of livestock, namely the Agriculture, Maritime and Fisheries Service. The formulation of policies and programs for the livestock sub-sector have been carried out in accordance with the applicable procedures and mechanisms and are based on the applicable laws and regulations. Based on the Decree of the Purworejo Regent Number 180.18/499/2016 concerning the Purworejo Regency Regional Apparatus Strategic Plan for 2016-2021 there is a policy in the livestock sub-sector, namely optimizing the livestock sub-sector and limiting large-scale livestock business activities in residential areas supported by 2 programs, namely the production increase program animal husbandry and agricultural technology application programs. The second policy was the application of superior agroinput and agroonfarm commodities, namely Kaligesing goats which were supported by the Agricultural and Livestock Leading Commodity Agribusiness program. The results of the Location Quotient (LQ) analysis for the livestock sub-sector was 1.24 including the base sector, meaning that this sector played a more important role for the economy in an area compared to the area above it and was an important sub-sector in Purworejo district. The results of the shift share analysis showed a negative result (-0.33) which was then analyzed using the Klassen Typology method, the livestock sub-sector was in quadrant III, which means it was a fast-developing sub-sector but the sector's competitiveness was not good compared to other sectors.

Kata Kunci : Kata Kunci: Analisis Kebijakan, Subsektor Peternakan, Location Quotient, Analisis Shift Share, Tipologi Klasse, Policy Analysis, Livestock Subsector, Location Quotient, Shift Share Analysis, Klassen Typology