Pengaruh Pengungkapan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST) terhadap Risiko Gagal Bayar Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Nonkeuangan Yang Terdaftar di BEI 2017-2021)
Muhammad Azmi Fawwaz Haq, Dian Kartika Rahajeng, S.E., M.Sc., Ph.D.
2023 | Skripsi | AKUNTANSI
Investasi yang berlanjutan telah menjadi isu yang kian esensial di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini merupakan respon terhadap kesepakatan dalam perundingan PBB berupa Sustainable Development Goals (SDGs). Pengukuran, pengungkapan, dan pengelolaan kinerja berbasis lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) dianggap sebagai faktor penting yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas bisnis dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan.
Penelitian ini menguji apakah terdapat pengaruh pengungkapan lingkungan sosial, dan tata kelola (LST terhadap risiko gagal bayar perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan data panel dari sampel sebanyak 36 perusahaan nonkeuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2017-2021. Pengungkapan LST diproksikan dengan skor pilar lingkungan, skor pilar sosial, dan skor tata kelola yang diperoleh dari Thomson Reuters. Spread Credit Default Swap (CDS) dipilih sebagai proksi risiko gagal bayar. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan sosial memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap risiko gagal bayar. Selanjutnya, pengungkapan lingkungan secara signifikan berpengaruh positif terhadap risiko gagal bayar. Pengungkapan tata kelola berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap risiko gagal bayar.
Sustainable investment has become an increasingly essential issue worldwide in recent years. This is in response to the agreement reached in the United Nations negotiations, known as the Sustainable Development Goals (SDGs). The measurement, disclosure, and management of environmental, social, and governance (ESG) performance are considered crucial factors that reflect a company's ability to conduct business activities while taking sustainability aspects into account.
This study examines whether there is an influence of environmental, social, and governance (ESG) disclosure on corporate default risk. The research is conducted using panel data from a sample of 36 non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the period 2017-2021. ESG disclosure is proxied by environmental pillar score, social pillar score, and governance score obtained from Thomson Reuters. Credit Default Swap (CDS) spreads are chosen as a proxy for default risk. Multiple linear regression analysis is employed in this study.
The findings indicate that social disclosure has a non-significant negative influence on default risk. Furthermore, environmental disclosure significantly and positively affects default risk. Governance disclosure has a positive but non-significant impact on default risk.
Kata Kunci : Lingkungan, sosial, dan tata kelola, ESG, risiko gagal bayar, probabilitas gagal bayar.