Laporkan Masalah

The Middle Power Way: Indonesia and Australia In Facing the Asia-Pacific Geopolitical Rivalry

Erlangga Putra, Dr. Dafri Agussalim

2023 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional

Prospek rivalitas Sino-AS sebagai perang dingin masa kini adalah salah satu subyek hubungan international yang menonjol di kala ini, dengan dua great power, AS dan Cina, saling bermusuhan untuk mendirikan keunggulan di Asia-Pasifik, konflik ber-skala besar ini tentunya menarik keterlibatan dari banyak aktor pending, masing-masing dengan taruhan, minat, dan kemampuan yang berbeda. Di antara negara-negara penting adalah Indonesia dan Australia, membawa sejarah dan keterlibatan yang bertolak belakang dalam kompetisi ini namun jatuh dalam kategori yang sama yakni negara middle power. Secara realistic Indonesia dan Australia todak dapat memengaruhi tindak AS ataupun Cina secara langsung, namun sebagai negara middle power, kedua negara tersebut memiliki potensi untuk memainkan peran penting dan strategist yang dapat mengintensifkan ataupun mengurangi dampak rivalitas Sino-AS di kandang mereka sendiri. Identitas middle power Australia mempertajam perspektif keamanan militer dan ketergantungan kepada AS, menyediakan dorongan berdasarkan sejarah dan pragmatism bagi Australia untuk berpartisipasi dalam konflik ini secara langsung.  Kenetralan ASEAN yang Indonesia dukung sebagai tokoh penting di Asia Tenggara juga berasal dari identitas middle power mereka, memotivasi Indonesia untuk mencegah masuknya pengaruh dari luar. Menggunakan konsep middle power tersebut, penulik bertujuan untuk mengkontekstualisasikan identitas unik Indonesia dan Australia sebagai negara dengan kekuatan menengah sebagai pendorong kebijakan luar negeri terbaru mereka.

The prospect of Sino-US rivalry as the new cold war is among the most prominent IR subjects in the contemporary, and with the great powers, China and the US, feuding for supremacy in the Asia-Pacific, the size and range of the conflict naturally draw the involvement of other notable actors, each with their distinct stake, interests, and capabilities. Among the notable countries are Indonesia and Australia, with polar opposite histories and involvement in the rivalry but falling under the same category of middle power states. Realistically speaking, Indonesia and Australia cannot influence the conduct of the US or China directly, but as middle-power states, both countries hold the potential to play important and strategic roles to ameliorate or intensify the rivalry in their home turf. Australia's middle power identity intensifies its security perspective and dependency on the US, providing historical and pragmatic motivation for direct involvement in the conflict. Likewise, Indonesia's insistence on ASEAN neutrality stems from its status as a middle power and a leading figure in Southeast Asia, motivating the country to protect the region from external influence. Hence, utilizing the middle-power notion, the writer seeks to contextualize Indonesia and Australia's distinct identities behind their latest foreign policies.

Kata Kunci : Middle power states, Indonesia, Australia, Sino-US Rivalry, state identity & behavior, military alliance, regional neutrality,

  1. S1-2023-438491-abstract.pdf  
  2. S1-2023-438491-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-438491-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-438491-title.pdf