PEREMPUAN NON-HETEROSEKSUAL MUDA: IDENTIFIKASI SEKSUALITAS DAN SUBORDINASI
ANISA CHASANAH, Yulida Pangastuti, S.Sos., M.Soc.Sci., Ph.D.
2023 | Skripsi | Sosiologi
Penelitian ini berfokus untuk mengetahui proses identifikasi
dan strategi pada kehidupan individu perempuan non-heteroseksual muda di
Indonesia. Sebagai seorang perempuan non-heteroseksual yang bertempat tinggal
di lingkungan heteronormatif berimplikasi pada banyaknya subordinasi yang
diterima. Subordinasi terjadi dalam bentuk yang beraneka ragam dan saling
bersilangan. Keberadaan subordinasi tersebut disebabkan oleh adanya kekuatan dominan
norma heteronormatif yang membagi masyarakat dalam kategorisasi. Subjek atau
partisipan dalam penelitian ini adalah individu non-heteroseksual perempuan (lesbian
dan perempuan biseksual) yang mana dikategorikan sebagai kategori tidak
diinginkan. Oleh karena itu, subjek sebagai perempuan non-heteroseksual
mendapatkan banyak kesulitan terutama dari lingkungan di sekitarnya. Dari
kesulitan dan subordinasi yang dirasakan perempuan non-heteroseksual tersebut
sehingga membawa penelitian ini untuk menganalisis proses identifikasi seksual
dan strategi perlawanan yang mereka lakukan. Dalam proses pengumpulan datanya
digunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan in-depth interview. Metode tersebut digunakan melalui proses
wawancara mendalam untuk memperoleh pemaknaan secara
mendalam mengenai kehidupan partisipan. Data yang dikumpulkan kemudian
dianalisis dengan menggunakan kaca mata Teori
Queer dan interseksionalitas sehingga diperoleh analisis yang menekankan
pada keberagaman dan fluiditas. Hasilnya menunjukkan bahwa perempuan
non-heteroseksual akan terus dihadapkan pada kondisi yang penuh tantangan dan
resiko untuk bisa mengidentifikasi seksualitas sebagai non-heteroseksual.
Sebab, untuk bisa mengidentifikasi seksualitas sesuai dengan yang dirasakan
berarti perempuan non-heteroseksual menempatkan diri mereka dalam kondisi yang
subordinat. Untuk itu, perempuan non-heteroseksual perlu memiliki strategi
sebagai upaya pertahanan dan perlawanan. Lebih lanjut strategi tersebut
ditemukan berbeda-beda pada masing-masing perempuan non-heteroseksual, dimana
menunjukkan tahapan perkembangannya yang tidak linear dan tidak baku. Melalui tahapan
perkembangan itu pula diketahui seksualitas juga berpotensi mengalami perubahan
menyesuaikan pada pengalaman yang dilalui subjek. Potensi seksualitas yang
terus berubah menunjukkan karakteristik seksualitas sebagai bentuk yang fluid,
dinamis, dan tidak final. Dari sini, maka mengonfirmasi bahwa menjadi perempuan
non-heteroseksual adalah sebagai proses “becoming” yang tanpa akhir.
This research focuses on identifying
the processes of identification and strategies of young non-heterosexual women
in Indonesia. Living as non-heterosexual women in a heteronormative environment
has implications for the amount of subordination they must face and receive.
The subordination occurs in various and criss-crossing forms that are caused by
the dominant power of heteronormative norms which divide society into
categorization. This research digs more non-heterosexual women (lesbians and
bisexual women) as a subject who were categorized as unwanted. Therefore, they get a lot of difficulties,
especially from their surroundings because of the identities they are using.
The difficulties and subordination felt by non-heterosexual women led this
research to analyze the process of sexual identification and their resistance
strategies. Qualitative research methods were used with an in-depth interview
approach as the data collection process. This method is used through an
in-depth interview process to obtain the understanding of the participants'
lives. The data collected was then analyzed using the perspective of Queer
Theory and intersectionality in order to obtain an analysis that emphasizes
diversity and fluidity. The results show that non-heterosexual women will
continue to face challenging and risky conditions for identifying their
sexuality as non-heterosexual. Being able to identify sexuality according to
what is felt means that they are place themselves in a subordinate condition.
For this reason, they are need to have a strategies as an effort of defense and
resistance. Furthermore, different strategies were found for each
non-heterosexual women which showed non-linear and non-standard stages of
development. Through these stages, it is also known that sexuality has the
potential to change according to their experience and shows the characteristics
of sexuality itself as a fluid, dynamic, and not final form. Finally, it is
confirming that being a non-heterosexual woman is a never-ending process of
“becoming.”
Kata Kunci : Perempuan, Non-heteroseksual, Seksualitas, Subordinasi, Strategi