PENGARUH APLIKASI WOUND DRESSING KEPOMPONG ULAT SUTERA (Bombyx mori) TERHADAP JUMLAH SEL MAKROFAG DAN EKSPRESI VEGF PASCA EKSISI KULIT (Penelitian In Vivo pada Tikus Wistar)
Sudirman, drg. Cahya Yustisia Hasan, Sp.B.M.M., Subsp.C.O.M.(K) dan drg. Pingky Krisna Arindra, Sp.B.M.M., Subsp.Ped.O.M.(K)
2023 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Bedah Mulut
Latar
belakang: Kepompong
ulat sutera (Bombyx mori) merupakan bahan alami yang dapat digunakan
sebagai bahan wound dressing untuk luka pasca operasi karena memiliki
kemampuan regenerasi yang baik terhadap tubuh manusia dan mengandung protein fibroin dan
sericin yang mempunyai efek antibakteri. Tujuan: Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh wound
dressing dari kepompong ulat sutera terhadap jumlah sel makrofag dan
ekspresi VEGF pada penyembuhan luka eksisi kulit. Metode
Penelitian: Subjek penelitian ini adalah 12 ekor tikus Wistar yang dikelompokkan
berdasarkan lamanya aplikasi wound dressing (3 dan 6 hari) dan
berdasarkan bahan dressing yang digunakan. Luka eksisi punch biopsy
dengan kedalaman subkutan diameter 4 mm dibuat pada kedua sisi punggung tikus
dengan sisi kanan sebagai perlakuan (aplikasi wound dressing dari
kepompong ulat sutera) dan sisi kiri sebagai kontrol (aplikasi kasa lembab).
Pewarnaan Hematoksilin-eosin (HE) dilakukan untuk mengamati jumlah sel
makrofag. Ekspresi VEGF diamati pada preparat dengan pengecatan imunohistokimia
menggunakan antibodi anti-VEGF. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan jumlah
sel makrofag pada sel inflamasi signifikan pada kelompok perlakuan hari ke-6
(p=0,026) dan ekspresi VEGF signifikan pada hari ke-3 (p=0,002) dan ke-6
(p=0,044). Kesimpulan: Aplikasi wound dressing dari kepompong
ulat sutera dapat meningkatkan jumlah sel makrofag dan ekspresi VEGF pada fase
inflamasi dan fase proliferasi pasca luka eksisi kulit tikus Wistar.
Kata kunci: luka eksisi kulit, wound dressing, Bombyx mori,
makrofag, VEGF
Background: Silkworm cocoon (Bombyx
mori) is a natural polymer composite and largely used as bio-functional
material for wound healing
and consists of fibroin and sericin protein that has antibacterial effect. Purpose:
This study aimed to investigate the effect of silkworm cocoons (Bombyx mori)
wound dressing toward number of macrophages and VEGF expression in skin
excision. Method: The subject of this study was 12 Wistar rats, which
were grouped based on the duration of wound dressing application (3rd
day and 6th day) and
the use of dressing materials. A punch biopsy wound excision with 4 mm diameter
of subcutaneous depth was made on both sides of the rat's back, with the right
side dressed with silkworm cocoon as the treatment group and the left side
dressed with moist gauze application as the control group. Hematoxylin-eosin
(HE) staining was performed to observe the number of macrophage cells. Immunohistochemical
staining using an anti-VEGF antibody was performed to observe the expression of
VEGF. Result: Statistical analysis demonstrated a
significantly higher number of macrophages in the silkworm cocoon wound dressing group on 6 days (p=0.026) and
significantly higher VEGF expression in the silkworm cocoon wound dressing
group on 3 days
(p=0.002) and on 6 days
(p=0.044). Conclusion: Silkworm cocoon (Bombyx
mori) wound dressing can increase the number of macrophages and VEGF expression
in wound excision model in Wistar rat.
Keywords: skin wound excision, wound dressing,
Bombyx mori, macrophage, VEGF
Kata Kunci : luka eksisi kulit, wound dressing, Bombyx mori, makrofag, VEGF