Laporkan Masalah

Deteksi dan Prevalensi Leptospira interrogans pada Tikus Liar di Empat Sekolah Dasar di Sleman dan Yogyakarta

Salsabila Rifda Yuangga, Dr. Dra. Raden Roro Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, B.Sc., DAP&E., M.Biomed.

2023 | Skripsi | BIOLOGI

Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri dari genus Leptospira. Indonesia merupakan negara endemis leptospirosis serta DI Yogyakarta menjadi salah satu daerah dengan kasus leptospirosis yang tinggi. Informasi terkait potensi penularan leptospirosis di sekolah dasar sangat minim dibandingkan dengan karakteristik anak sekolah dasar yang rawan terkena penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keragaman dan kemelimpahan tikus liar serta prevalensi maupun potensi transmisi Leptospira interrogans di SDN Serayu, SDN Pogung Kidul, SDN Sinduadi Timur, dan SDN Karangwuni 1 di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Koleksi tikus dilakukan dengan menggunakan single live trap. Darah diambil dari tikus kemudian disentrifugasi untuk mendapatkan serumnya. Serum diuji dengan Leptotek Lateral Flow untuk deteksi L. interrogans. Setelah itu, tikus diidentifikasi jenisnya kemudian dilakukan identifikasi ektoparasit maupun endoparasit. Kuesioner dilakukan kepada 93 siswa sekolah dasar sebagai data pendukung analisis langkah preventifnya. Analisis hasil identifikasi tikus, endoparasit dan ektoparasitnya, serta kuesioner dilakukan dengan deskriptif-kualitatif, sedangkan analisis prevalensi L. interrogans, kepadatan relatif tikus, serta tingkat keragaman dilakukan dengan deskriptif-analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesies tikus yang berhasil didapatkan adalah Rattus norvegicus (20%), Rattus tanezumi (46,67%), Bandicota bengalensis (13,33%), dan Suncus murinus (20%) dengan kepadatan relatif tikus yang tinggi (Trap Success = 8,82%) dan tingkat keragaman yang sedang (H’ = 1,27). Prevalensi L. interrogans hanya didapatkan dari SDN Serayu sebesar 50%  dan SDN Sinduadi Timur sebesar 20%. Prevalensi L. interrogans berdasarkan spesies yaitu R. norvegicus sebesar 33,33%  dan S. murinus sebesar 50%. SDN Serayu dan SDN Sinduadi Timur dinilai berpotensi menjadi lokasi penularan leptospirosis dari tikus liar.

Leptospirosis is a zoonotic disease caused by bacteria from genus Leptospira. Indonesia is an endemic country of leptospirosis and DI Yogyakarta is one of the regions with high cases of leptospirosis. Information about the potential transmission of leptospirosis in elementary schools is limited even though children are prone to disease. This research was conducted to analyze the diversity, abundance, prevalence, and potential transmission of Leptospira interrogans from rats in State Elementary School of Serayu, Sinduadi Timur, Pogung Kidul, and Karangwuni, in Sleman Regency and Yogyakarta City. The rats were collected using single live traps. The rat blood was collected and centrifuged for the serum. The serum was tested using Leptotek Lateral Flow for L. interrogans detection. The rats, ectoparasite, and endoparasite were identified. Questionnaires were conducted to 93 students as supporting data to analyze the preventive solutions. The analysis of rats, ectoparasite, endoparasite identification and questionnaires were using descriptive-qualitative method, while the analysis of the prevalence of L. interrogans, the relative density of rats, and the diversity of the rats were using descriptive-analytic method. The result showed that the collected rats were, Rattus norvegicus (20%), Rattus tanezumi (46,67%), Bandicota bengalensis (13,33%), and Suncus murinus (20%) with high relative density (Trap Success = 8,82%) and medium diversity (H’ = 1,27). The prevalence of L. interrogans were obtained only from State Elementary School of Serayu at 50% and Sinduadi Timur at 20%. The prevalence of L. interrogans based on the species were R. norvegicus at 33,33% and S. murinus at 50%. State Elementary School of Serayu and Sinduadi Timur can be considered as potential location for leptospirosis transmission from the rats.

Kata Kunci : Leptospira interrogans, Sekolah Dasar, Sleman, Tikus Liar, Yogyakarta

  1. S1-2023-438661-abstract.pdf  
  2. S1-2023-438661-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-438661-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-438661-title.pdf