Perkembangan Unit Usaha Mikro (UUM) Selama COVID-19 di Kabupaten Sleman Tahun 2020-2022
Jendra Satria Pitoyo, Dr. Sri Rahayu Budiani, S.Si., M.Si.
2023 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN
Kabupaten Sleman memiliki jumlah unit usaha mikro (UUM) yang sangat besar diantara wilayah lainnya. Sehingga, tidak dapat dipungkiri bahwa Kabupaten Sleman memiliki daya tarik sektor usaha yang beraneka ragam jenisnya. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu: (1) Mengetahui distribusi pesebaran unit usaha mikro (UUM) di wilayah Kabupaten Sleman, dan (2) Mengidentifikasi sektor unggulan unit usaha mikro (UUM) di setiap Kapanewon Kabupaten Sleman.
Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan metode kuantitatif yang meliputi metode LQ, DLQ, dan Shift-Share kemudian dianalisis secara deskriptif. Data yang digunakan pada data sekunder meliputi, (1) Jumlah unit usaha mikro (UUM) berdasarkan Sektor Usaha Kabupaten Sleman tahun 2020-2022, (2) Pendapatan Kotor (Omset) unit usaha mikro di setiap kawasan Kabupaten Sleman, (3) Data Unit Usaha Mikro (UUM) berdasarkan sektor usaha disetiap kapanewon Kabupaten Sleman tahun 2021-2022.
Hasil dari penelitian tersebut adalah Unit Usaha Mikro (UUM) dalam perkembangannya dipengaruhi oleh COVID-19 sehingga diharuskan para pelaku usaha untuk beradaptasi. Hasil adaptasi tersebut berpengaruh terhadap distribusi UUM dan memiliki pola secara kewilayahan terbukti dengan klasifikasi tinggi dan sangat tinggi sebagian besar ada pada kawasan perkotaan. Sedangkan, klasifikasi sedang hingga sangat rendah rata-rata jauh dari perkotaan. Analisis LQ dan DLQ menunjukan bahwa Kabupaten Sleman memiliki potensi dan basis pada sektor sektor tertentu tergantung pada karakteristik wilayah tersebut. Analisis KPPW dan KPP menunjukan bahwa Kabupaten Sleman memiliki pertumbuhan yang positif, potensi pengembangan pada sektor usaha tertentu, dan fokus pengembangan pada sektor-sektor unggulan. Penggabungan analisis LQ, DLQ, dan Shift Share (pergeseran bersih) menunjukan kawasan Gunung Merapi memiliki sektor unggulan pertanian, kehutanan, dan perikanan. Kemudian, kawasan timur dan barat memiliki sektor unggulan penyediaan akomodasi dan makan minum. Terakhir, kawasan tengah memiliki sektor unggulan informasi dan komunikasi.
Sleman Regency has a large number of micro business units (MBUs) compared to other regions. Therefore, it is undeniable that Sleman Regency has an attractive business sector with various types. The objectives of this study are: (1) To determine the distribution of micro business units (MBUs) in the Sleman Regency area, and (2) To identify the leading sectors of micro business units (MBUs) in each subdistrict of Sleman Regency.
This study uses secondary data with quantitative methods, including Location Quotient (LQ), Differential Location Quotient (DLQ), and Shift-Share analysis, which are then analyzed descriptively. The secondary data used includes: (1) The number of micro business units (MBUs) based on the business sectors in Sleman Regency from 2020 to 2022, (2) Gross Revenue (Turnover) of micro business units in each area of Sleman Regency, (3) Data on micro business units (MBUs) based on business sectors in each subdistrict of Sleman Regency from 2021 to 2022.
The results of the study show that the development of micro business units (MBUs) is influenced by COVID-19, requiring business actors to adapt. The adaptation results affect the distribution of MBUs and exhibit spatial patterns, as evidenced by the high and very high classifications predominantly found in urban areas. Meanwhile, the average classifications ranging from moderate to very low are located far from urban areas. LQ and DLQ analyses indicate that Sleman Regency has potential and a basis in specific sectors depending on the characteristics of the region. KPPW and KPP analyses show that Sleman Regency has positive growth, potential for development in certain business sectors, and a focus on the development of leading sectors. The combination of LQ, DLQ, and Shift-Share analysis demonstrates that the Mount Merapi area has leading sectors in agriculture, forestry, and fisheries. Furthermore, the eastern and western regions have a leading sector in accommodation and food services. Lastly, the central area has a leading sector in information and communication.
Kata Kunci : COVID-19, Pola Kewilayahan, Potensi Wilayah, UUM