Analisis Getaran pada Berbagai Kerusakan Rel Kereta Api Menggunakan Metode Support Vector Machine
Syarif Muhammad Nur Cahya, Dr. Eng. Agustinus Winarno, S.T., M.Eng.
2023 | Tugas Akhir | D4 TEKNOLOGI REKAYASA MESIN
Perkembangan
kereta api di Indonesia yang terus meningkat menjadikan masyarakat semakin
tertarik dengan transportasi berbasis rel dengan kapasitas penumpang yang besar
dan jalur khsus yang bebas dari kemacetan. Rel yang sering digunakan dalam
pengoperasian kereta api dapat menyebabkan kerusakan ataupun keausan. Kerusakan
rel kereta api menyebabkan terganggunya kenyamanan hingga terjadi getaran pada
kereta api. Salah satu cara dalam mendeteksi kerusakan rel adalah dengan
mendeteksi getaran pada rel untuk mengetahui kondisi rel yang digunakan.
Getaran akan diukur menggunakan alat accelerometer yang terdapat pada smartphone
dengan aplikasi Phypox, dan dipasangkan pada miniatur rel kereta api dengan dua
kondisi rel yang berbeda yaitu kondisi normal dan tidak normal (longitudinal
level), dengan masing-masing data setiap kondisi rel berjumlah 50 data.
Dengan bantuan machine learning sebagai otak utama pembuatan program
pendeteksi getaran, data getaran dapat diklasifikasi berdasarkan kondisi rel
yang dialami. Data tersebut akan diolah menjadi bentuk frequency domain
dalam menganalisis bentuk dari getaran menggunakan algoritma Fast Fourier
Transform (FFT), dilakukan filter menggunakan SG-Filter, dan PSD untuk
mengetahui kekuatan sinyal getaran. Pengolahan data getaran akan dilakukan
menggunakan software Jupyter Notebook dengan bahasa pemrograman python.
Klasifikasi dilakukan dengan menerapkan metode supervised machine learning
dengan menggunakan metode classification pada Support Vector Machine
(SVM). Pada proses klasifikasi, hasil yang diperoleh menunjukkan nilai keakuratan
prediksi 100% pada model training dan nilai keakuratan prediksi
100% pada model testing yang dikomputasi dengan menggunakan jumlah data
sebanyak 85?ri total untuk model training dan 15?ri total untuk model
testing. Proses selanjutnya dilakukan cross validation untuk lebih
mengoptimalkan model machine learning yang menghasilkan nilai keakuratan
prediksi sebesar 100%.
The increasing
development of railways in Indonesia has made people more interested in
rail-based transportation with high passenger capacity and dedicated tracks
that are free from congestion. The frequent use of railway tracks in railway
operations can cause damage or wear that can disrupt comfort and resulted in
vibrations on the trains. One way to detect track damage is by detecting
vibrations on the tracks to assess their condition. Vibrations was measured
using an accelerometer device that available on smartphones with the Phypox
application, and it will be mounted on a miniature railway track with two
different track conditions: normal and abnormal (longitudinal level), with each
track condition has 50 data points. With the assistance of machine learning as the
main brain behind the vibration detection program, vibration data can be
classified based on the track conditions experienced. The data was processed
into frequency domain using Fast Fourier Transform (FFT) algorithm, filtered
using SG-Filter, and Power Spectral Density (PSD) will be used to assess the
strength of the vibration signal. The vibration data processing was carried out
using Jupyter Notebook software with Python programming language.
Classification was performed by applying supervised machine learning using the
classification method of Support Vector Machine (SVM). In classification
process, results obtained show an prediction accuracy of 100% for training
model and an prediction accuracy of 100% for testing model, computed using 85%
of total data for training model and 15% of total data for testing model.
Cross-validation was performed to further optimize the machine learning model,
resulting in an prediction accuracy score of 100%.
Kata Kunci : Machine leaning, getaran, rel kereta, SVM, klasifikasi, supervised