Realisasi Penggunaan Tenses secara Lisan oleh Siswa Bahasa Inggris Balai Latihan Kerja Kabupaten Kulon Progo
EKA NUR UMMU KHASANAH, Dr. Adi Sutrisno, M.A.
2023 | Tesis | S2 Linguistik
Keterampilan bahasa Inggris secara lisan menjadi syarat wajib bagi calon tenaga kerja yang sedang berusaha memperoleh jenjang karier yang potensial dan posisi yang strategis di dunia kerja. Ketika berinteraksi lisan dalam bahasa Inggris, kompetensi gramatikal harus diperhartikan agar interaksi menjadi efektif dan efisien. Salah satunya adalah ekspresi grammatikal yang terdapat pada predikat dalam kalimat yang berisi tentang referensi waktu atas sebuah peristiwa, yang disebut tenses.
Berdasarkan realisasi penggunaan tenses secara lisan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan bentuk kesalahan konstruksi tenses, implikasi tenses dalam ujaran, dan faktor kendalanya. Dalam pengambilan data lisan, penelitian kualitatif ini menggunakan metode wawancara kepada 30 siswa bahasa Inggris di Balai Latihan Kerja Kabupaten Kulon Progo. Instrumen pertanyaan berupa 12 jenis tenses dan menghasilkan 360 dialog. Analisis data dilakukan mulai dari analisis data transkrip secara mikro-linguistik pada konstruksi kesalahan tenses di setiap kalimat dan secara makro-linguistik pada implikasi tenses pada ujaran dalam dialog, serta analisis tentang faktor kendala realisasi tenses secara lisan.
Pada ranah mikro-linguistik terdapat 7,9% kesalahan secara morfologis dan sintaksis pada konstruksi tenses dari 1.409 kalimat, yang mana sebesar 79% rata – rata jawaban setiap responden didominasi oleh Simple Present Tense. Secara makro-linguistik, sebesar 82,78% (298 dialog) dari 360 dialog diindikasikan sebagai interaksi lisan yang tidak berhasil, namun sebaliknya hanya 17,22% (62 dialog) merupakan interaksi lisan yang berhasil. Responden masih cenderung mempertahankan tata bahasa Indonesia dalam meralisasikan tenses dalam setiap jawaban wawancara. Responden yang tingkat pemahaman tenses rerata berada pada level pemula (A1), merealisasikan tenses dalam ujaran jawaban dengan melakukan overgeneralisasi pada Simple Present Tense terhadap pertanyaan yang terdiri dari 12 jenis tenses yang berbeda. Overgeneralisasi ditengarai oleh adanya faktor eksternal yang mana sebagian responden kurang mendapat exposure dalam pembiasaan berbicara dalam bahasa Inggris selama 6 tahun terakhir, dan munculnya faktor internal secara psikologis dari dalam diri responden, seperti merasa kurang percaya diri dalam berbicara menggunakan bahasa Inggris, bingung membedakan tata bahasa dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, dan merasa tidak aman mendapat kritikan dalam menggunakan tenses yang tidak tepat secara lisan.
Oral English skill is a mandatory requirement for prospective workers who are trying to obtain potential career pathways and strategic positions in the world of work. When doing the interaction orally in English, grammatical competencies must be taken into account to make the interaction to be effective and efficient. One of them is the grammatical expression placed in the predicate of a sentence referring to a time of an event called tenses.
Based on the realization of the use of tenses orally, the study aimed to find out the types and the forms of tense construction errors, the implications of tenses in speech, and the constraining factors. In collecting oral data, this qualitative research used interview methods with 30 English students at Kulon Progo Work Training Center. The question instrument were 12 types of tenses and produced 360 dialogues. The data analysis was carried out in micro-linguistic by identifying the construction of the tense errors in each sentence, and in macro-linguistic by analyzing the implications of inappropriate uses of tenses in the utterances of each dialogue, as well as analyzing the constraining factors on the realization in using tenses orally.
In the realm of micro-linguistics, there were 7.9% morphological and syntactical errors in the constructions of tense from 1,409 sentences, of which 79% of the average answer for each respondent was dominated by using the Simple Present Tense. In the realm of macro-linguistics, 82.78% (298 dialogs) of 360 dialogues were indicated as unsuccessful oral interactions, on the other hand, 17.22% (62 dialogues) were indicated as successful oral interactions. Respondents still tended to retain the Indonesian grammar understanding in realizing tenses in each answer of the interview. Respondents whose average level of tense understanding was still at the beginner level (A1), realized tenses in answering the questions consisting of 12 different types of tenses by overgeneralizing in the Simple Present Tense. The overgeneralization is attributed to an external factor which some respondents get lacked exposure to English speaking habits during the last 6 years, and the emergence of internal factors psychologically from within the respondents, such as feeling less confident in speaking English, being confused in distinguishing Indonesian and English grammar, and feeling insecure being criticized in using inappropriate tenses orally.
Kata Kunci : Realisasi, Tenses, Wawancara, Oral English, Overgeneralisasi