Permodelan dan Analisis Volume Beton dan Baja Tulangan Menggunakan Metode Buildings Information Modelling (BIM) Dengan Software Autodesk Revit dan Tekla Structures (Studi Kasus Jembatan Cikondang Jalan Tol Cisumdawu Seksi 4A)
Himawan Ismoyo, Edi Kurniadi, S.T.,M.T
2023 | Tugas Akhir | D4 TEKNOLOGI REKAYASA PELAKSANAAN BANGUNAN SIPIL
BIM (Building Information
Modelling) adalah suatu metode digital yang
memanfaatkan data ke dalam sebuah model sebagaimana kondisi fisik sebenarnya. BIM merupakan salah satu solusi
untuk mengatasi permasalahan kesalahan hitung dan human
error yang muncul dalam perhitungan volume material (Quantity take-off) pada metode konvensional yang masih bergantung pada gambar kerja 2D. Pada tulisan ini dibahas permodelan menggunakan BIM dan perbandingan antara metode BIM dan metode
konvensional dalam perhitungan volume material (Quantity take-off) pada struktur Jembatan Cikondang
yang berada di Jalan Tol Cisumdawu Seksi 4A Sta 34+800 (Sumedang, Jawa Barat).
Metode permodelan dan perhitungan volume material berbasis BIM
dilakukan dengan software
Autodesk Revit dan Tekla Structures berdasarkan gambar perencanaan 2D. Volume material baja
tulangan metode konvensional didapatkan dari BBS (Bar Bending Schedule)
dan volume beton didapatkan dari perhitungan yang dilakukan dengan software M.S. Excel. Setelah itu dilakukan analisa
perbandingan volume material dari kedua metode tersebut.
Permodelan menghasilkan model 3D Jembatan Cikondang yang detail dengan informasi yang terkandung di dalamnya sehingga
memudahkan
proses perhitungan volume material. Volume beton
dari model BIM Revit, Tekla dan metode manual adalah berturut-turut sebesar 14383.45 m³, 14373.25 m³ dan 14385.78
m³, sedangkan untuk volume tulangan dari model BIM Revit, Tekla
dan metode manual adalah berturut-turut sebesar 2042.11 ton, 2039.78 ton dan
2048.84 ton. Perbandingan volume material antara metode manual dengan Autodesk Revit menunjukkan adanya
selisih tulangan sebesar 0.33 ?n selisih beton sebesar 2.34 %.
Sedangkan perbandingan volume material antara metode manual dengan Tekla
Structures menunjukkan adanya
selisih tulangan sebesar 0.44 ?n selisih beton sebesar 12.54 %.
Secara keseluruhan dari perhitungan volume beton maupun besi tulangan dari
kedua metode menunjukkan bahwa hasil metode konvensional atau manual lebih
besar dari metode BIM yang menggunakan software Autodesk Revit dan Tekla Structures.
BIM (Building Information
Modeling) is a digital method that utilizes data into a model as the actual
physical conditions. BIM is one of the solutions to overcome the
problems of miscalculation and human error that arise in the calculation of
material volume (Quantity take-off) in conventional methods that still rely on 2D
working drawings. This paper discusses modeling using BIM and a
comparison between the BIM method and conventional methods in
calculating the volume of material (Quantity take-off) on the Cikondang Bridge structure located on the Cisumdawu Toll
Road Section 4A Sta 34 + 800 (Sumedang, West Java).
BIM-based material volume
modeling and calculation methods are carried out with Autodesk Revit and
Tekla Structures software based on 2D planning drawings. The
volume of reinforcing steel material in conventional method is obtained from BBS
(Bar Bending Schedule) and the volume of the concrete After that, a comparative
analysis of the volume of material from the two methods were carried out.
The modeling produces a detailed 3D model of the Cikondang
Bridge with the information contained in it so as to facilitate the process of
calculating the volume of materials. The volume of concrete from the Revit
BIM model, Tekla and manual method is 14383.45 m³, 14373.25
m³ and 14385.78 m³, respectively, while the volume of reinforcing
bar from the Revit BIM model, Tekla and manual method is 2042.11
tons, 2039.78 tons and 2048.84 tons, respectively.
Comparison of material volume between manual method and Autodesk Revit
shows a difference in reinforcing bar of 0.33% and a difference
in concrete of 2.34%. While the comparison of the volume of material
between the manual method and Tekla Structures shows a difference in
reinforcing bars of 0.44% and a difference in concrete of 12.54%.
Overall, the calculation of the volume of concrete and reinforcing bars from
both methods shows that the results of conventional or manual methods are
greater than BIM methods using Autodesk Revit and Tekla
Structures software.
Kata Kunci : Jembatan, BIM, Revit, Tekla, Permodelan, Perhitungan Volume