EFEKTIVITAS METODE DEKONTAMINASI CEMARAN MIKROBA MENGGUNAKAN OZON DAN PENGARUHNYA TERHADAP KADAR ZAT AKTIF DAN AKTIVITAS PENANGKAPAN RADIKAL BEBAS SIMPLISIA RIMPANG KUNYIT (Curcuma longa L.)
Sungsang Prakoso Jati, Dr.rer.nat. Yosi Bayu Murti, S.Si., M.Si, Apt.
2023 | Skripsi | FARMASI
Kunyit merupakan tanaman dari suku temu-temuan yang banyak dikenal
pleh masyarakat indonesia baik sebagai ramuan, obat tradisional atau bahan
penyedap makanan. Beberapah hasil yang dapat kita temukan di pasaran
merupakan kunyit dalam bentuk utuh, atau simplisia kering. Pada produk tanaman
herbal tidak lepas dari adanya kontaminasi khususnya kontaminasi
mikroorganisme. salah satunya menggunakan ozon. Aktivitas oksidasi ozon dapat
membuat dosis tidak akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas
metode ozonisasi dan pengaruhnya terhadap kurkumin dan aktivitas penangkapan
radikal bebas.
Pada penelitian ini dilakukan uji angka kapang khamir (AKK), uji angka
lempeng total (ALT), uji kromatografi lapis tipis densitometri (KLTDensitometri), dan uji DPPH. Uji AKK dan ALT bertujuan untuk mengetahui
efektivitas dekontaminasi, sedangkan uji KLT dan DPPH digunakan untuk
menentukan perubahan kadar kurkumin dan aktivitas penangkapan radikal bebas.
Uji AKK dan ALT menggunakan media PDA dan NA. Uji KLT-Densitometri
menggunakan ekstrak metanolik dengan fase diam silica gel 60 F254 dan fase
gerak klorofom : metanol (98:2) dengan tambahan asam formiat sebesar 0,5?ri
larutan fase gerak. Uji dilakukan pada semua perlakuan meliputi 0 menit, 15
menit, 30 menit, 60 menit, dan 120 menit.
Hasil yang diperoleh adalah terjadi penurunan nilai ALT sebesar 91?n
AKK sebesar 98% pada perlakuan 120 menit. Pada uji KLT Densitometri
menunjukan penurunan kadar kurkumin sebesar 27% pada perlakuan 120 menit
namun menunjukan masih adanya aktivitas penangkapan radikal bebas.
Turmeric is a plant from the ginger family that is widely known among the
Indonesian community as a traditional remedy, medicinal herb, or food seasoning
ingredient. Several products available in the market contain whole turmeric or
dried simplicia. In herbal plant products, contamination, particularly microbial
contamination, cannot be avoided. One method to address this is by using ozone.
However, the oxidative activity of ozone may affect the accuracy of the dosage.
This study aims to determine the effectiveness of ozonation method and its
influence on curcumin and free radical scavenging activity.
In this research, total mold and yeast count (TMYC), total plate count
(TPC), thin-layer chromatography densitometry (TLC-Densitometry), and DPPH
assay were conducted. MYC and TPC tests were performed to assess the
decontamination effectiveness, while TLC and DPPH tests were used to
determine changes in curkumin content and free radical scavenging activity. MYC
and TPC tests utilized PDA and NA media. TLC-Densitometry employed a
methanolic extract with silica gel 60 F254 stationary phase and
chloroform:methanol (98:2) mobile phase with the addition of 0.5% formic acid to
the mobile phase solution. The tests were conducted for all treatments, including 0
minutes, 15 minutes, 30 minutes, 60 minutes, and 120 minutes.
The results showed a decrease of 91% in TPC and 98% in MYC after the
120-minute treatment. The TLC-Densitometry test indicated a 27% reduction in
curcumin content after the 120-minute treatment, but still exhibited free radical
scavenging activity.
Kata Kunci : kunyit, dekontaminasi ozon, cemaran mikroba