Analisis Risiko Rantai Pasok Produk Teh Hijau Bubuk (Matcha) di Petani Teh Plasma PT Pagilaran
Afni Octavia Nur Annisa, Dr. Ir. Adi Djoko Guritno, MSIE.; Anggoro Cahyo Sukartiko, S. T. P., M. P., Ph. D.
2023 | Skripsi | TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
risiko rantai pasok, analisis risiko
untuk menentukan prioritas risiko, dan menentukan mitigasinya. Metode pengambilan
sampel penelitian dilakukan dengan simple
random sampling melalui in-depth
interview kepada risk owner. Standar
ISO 31000:2018 digunakan untuk analisis dan penentuan prioritas risiko melalui
perhitungan nilai RPN. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa risiko rantai pasok matcha
di petani teh plasma PT. Pagilaran memiliki 22 risiko, dengan 7 risiko berkategori
avoid risk, 8 risiko transfer
risk, 1 risiko manage risk, dan 6
risiko appetite risk. Risiko yang
menjadi prioritas adalah risiko harga daun teh yang rendah, risiko penyakit cacar
daun, risiko sistem pembayaran tunda, risiko harga daun teh yang rendah, risiko
bahan baku tidak sesuai kriteria, risiko penyimpanan tidak baik, risiko
kenaikan harga bahan bakar, dan risiko ban mengalami kebocoran saat proses
distribusi. Mitigasi yang dilakukan untuk risiko harga daun teh yang rendah
adalah memperhatikan cara pemetikan sehingga mutu daun yang dipetik maksimal,
meningkatkan perhatian pada penanganan pasca panen. Risiko penyakit cacar daun
dimitigasi dengan menggabungkan tanaman teh dengan klon yang lebih tahan
terhadap penyakit cacar daun, sistem pemetikan daur pendek, dan memperbanyak
jumlah pohon pelindung. Risiko sistem pembayaran tunda dimitigasi dengan
mempertegas komitmen pembayaran dari buyer.
Risiko harga daun teh yang rendah pada pengepul dimitigasi dengan meneruskan
upaya penjagaan kualitas daun teh hingga diserahkan ke perusahaan. Risiko bahan
baku tidak sesuai kriteria dimitigasi dengan meningkatkan perhatian pada proses
sortasi bahan baku. Risiko penyimpanan tidak baik dimitigasi dengan memilih
kemasan yang tahan terhadap udara dan tidak terkena sinar matahari langsung.
Risiko kenaikan harga bahan bakar dimitigasi dengan memaksimalkan kapasitas
truk yang digunakan. Risiko ban mengalami kebocoran saat proses distribusi
dimitigasi dengan mengganti ban sebelum dilakukan distribusi jika kondisi ban
sudah tidak baik.
This research aims to identify supply chain
risks, analyze risks to determine risk priorities, and determine mitigations.
The research sampling method was carried out by simple random sampling through
in-depth interviews with risk owners. The ISO 31000:2018 standard was used for
risk analysis and prioritization through the calculation of RPN values. The results showed that the matcha supply
chain risk at PT Pagilaran has 22 risks, with 7 risks categorized as avoid
risk, 8 risk transfer risk, 1 risk manage risk, and 6 risk appetite risk.
Prioritized risks are the risk of low tea leaf prices, the risk of leaf pox
disease, the risk of delayed payment systems, the risk of low tea leaf prices,
the risk of raw materials not meeting the criteria, the risk of poor storage,
the risk of rising fuel prices, and the risk of tire leaks during the
distribution process. Mitigation carried out for the risk of low tea leaf
prices is to pay attention to picking methods so that the quality of the leaves
picked is maximized, increasing attention to post-harvest handling. The risk of
leaf pox disease is mitigated by combining tea plants with clones that are more
resistant to leaf pox disease, a short-cycle picking system, and increasing the
number of shade trees. The risk of delayed payment systems is mitigated by
emphasizing payment commitments from buyers. The risk of low tea leaf prices at
collectors is mitigated by continuing efforts to improve the quality of tea
leaves.
Kata Kunci : matcha, risiko, rantai pasok