Laporkan Masalah

URBAN FARMING SEBAGAI PENDUKUNG KETAHANAN PANGAN PERKOTAAN: KAJIAN DALAM PERSPEKTIF GENDER (STUDI KASUS: KELOMPOK TANI DI KAMPUNG BAUSASRAN)

Afifah Neneng Nuraini, Alia Fajarwati S.Si., M. IDEA.

2023 | Skripsi | PEMBANGUNAN WILAYAH

Kemandirian pangan perlu dilakukan guna menjaga ketahanan pangan karena lahan pertanian semakin terbatas. Urban farming hadir sebagai solusi. Pelaku urban farming dilakukan oleh masyarakat perkotaan baik perempuan maupun laki-laki yang perannya masing-masing memiliki perbedaan.  Salah  satu  pelaksanaan urban farming terjadi Kota Yogyakarta tepatnya di Kampung Bausasran, Kelurahan Bausasran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peran antara anggota perempuan dan laki-laki dalam berkontribusi kegiatan urban farming, untuk mengidentifikasi dampak kontribusi kegiatan kelompok tani terhadap rumah tangga kelompok tani, dan untuk menganalisa dampak pertanian perkotaan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan pada masyarakat di Kampung Bausasran. Teknik pengolahan dan analisis data teknik analisis gender model Harvard, pentagon aset, statistik deskriptif, dan deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan anggota perempuan lebih berperan dalam pada kegiatan urban farming di Kampung Sayur Bausasran namun, akses dan kontrol untuk sumber daya, manfaat, serta aktivitas lainnya, antara anggota laki- laki dan perempuan sebenarnya adalah sama. Selanjutnya, menjadi anggota kelompok tani memberikan peningkatan pada beberapa kepemilikan aset rumah tangga diantaranya pada kepemilikan aset sosial, manusia, fisik, dan alam. Serta dampak pertanian perkotaan secara ekonomi secara umum belum terlihat secara signifikan. Namun, urban farming dijadikan masyarakat menjadi sarana pemenuhan kebutuhan pangan yang dapat membantu sedikit dari pengeluaran untuk kebutuhan pangan. Selanjutnya, secara sosial terlihat sebagai sarana masyarakat untuk belajar bidang pertanian, meningkat rasa sosial masyarakat, memberikan citra wilayah yang bagus. Terkait lingkungan, polusi udara dapat berkurang. Selain itu, wilayah juga lebih hijau, asri, bersih, dan segar untuk dipandang. 

Food independence needs to be done to maintain food security because agricultural land is becoming more and more limited. Urban farming comes as a solution. Urban farming is practiced by urban communities, both women and men, whose roles are different.  One of the implementations of urban farming occurs in Yogyakarta City, precisely in Bausasran Village.. The purpose of this study was to determine the differences in roles between female and male members in contributing to urban farming activities, to identify the impact of farmer group activities on farmer group households, and to analyze the economic, social, and environmental impacts of urban farming on the community in Kampung Bausasran. Data processing and analysis techniques are Harvard gender analysis model, pentagon assets, descriptive statistics, and qualitative descriptive. The results of the study show that female members play a greater role in urban farming activities in Kampung Sayur Bausasran, however, access and control for resources, benefits, and other activities, between male and female members are actually the same. Furthermore, being a member of a farmer group provides an increase in some household asset ownership including ownership of social, human, physical, and natural assets. And the impact of urban farming on the economy in general has not been seen significantly. However, urban farming is used by the community as a means of fulfilling food needs that can help a little of the expenditure for food needs. Furthermore, socially it is seen as a means for the community to learn agriculture, increase the social sense of the community, provide a good image of the region. Regarding the environment, air pollution can be reduced. In addition, the area is also more green, beautiful, clean, and fresh to look at.

Kata Kunci : Pertanian Perkotaan, Gender, Kelompok Tani, Penghidupan Berkelanjutan

  1. S1-2023-441745-abstract.pdf  
  2. S1-2023-441745-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-441745-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-441745-title.pdf