Pekerja anak adalah anak-anak usia kurang dari 18 tahun yang bekerja dan terlibat aktif dalam kegiatan ekonomi. Permasalahan pekerja anak telah menjadi satu isu sosial yang kompleks di Provinsi Yogyakarta. Pekerja anak di Provinsi Yogyakarta mencapai 2,06 persen pada tahun 2021 dengan tren yang meningkat dari tahun ke tahun. Kemiskinan dan keterpurukan kondisi ekonomi merupakan faktor utama yang mendorong keberadaan pekerja anak.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan karakteristik dan persebaran pekerja anak menurut kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta dan (2) Mengetahui faktor yang memengaruhi pekerja anak di Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah analisis data deskriptif dan analisis inferensial melalui model regresi logistik biner (Binary Logistic Regression). Sumber data diperoleh dari data mentah Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus tahun 2021.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 7,5 persen pekerja anak di Provinsi Yogyakarta pada tahun 2021. Sebagian besar pekerja anak berumur 17 tahun (49,7 persen), perempuan (51,6 persen), dan memiliki pendidikan SMP (83,3 persen). Mayoritas rumah tangga pekerja anak terdapat di daerah perkotaan (60,6 persen), terdiri dari 3-4 orang dan lebih dari 5 orang, dipimpin oleh kepala rumah tangga (KRT) laki-laki (96,2 persen), dan memiliki pendidikan SD hingga SMP. Mayoritas KRT pekerja anak berusia produktif menjelang tua serta memiliki status pekerjaan utama informal (80,5 persen). Seluruh faktor individu dan kepala rumah tangga yang diuji berpengaruh terhadap pekerja anak di Provinsi Yogyakarta.
Child laborers are children under the age of 18 who work and are actively involved in economic activities. The problem of child labor has become a complex social issue in Yogyakarta Province. Child labor in Yogyakarta Province reached 2.06 percent in 2021 with an increasing trend from year to year. Poverty and declining economic growth are the main factors driving the existence of child labor.
This study aims to: (1) describe the characteristics and distribution of child labor by district/city in Yogyakarta Special Region and (2) identify the factors that influence child labor in Yogyakarta Special Region. The data analysis method used is descriptive and inferential through a binary logistic regression model. Data sources were obtained from the raw data of the August 2021 National Labor Force Survey (Sakernas).
The results of the analysis show that there are 7.5 percent of child laborers in Yogyakarta Province in 2021. Most child laborers are 17 years old (49.7 percent), female (51.6 percent), and have a secondary school education (83.3 percent). The majority of child labor households are located in urban areas (60.6 percent), consist of 3-4 individuals and more than 5 individuals, are led by a male head of household (96.2 percent), and have a primary to secondary education. The large number of household heads of child laborers are in the late productive years and have an informal primary employment status (80.5 percent). All individual and household head factors tested were found to have an effect on child labor in Yogyakarta Province.
Kata Kunci : Pekerja Anak, Faktor Individu, Faktor Kepala Rumah Tangga, Regresi Logistik Biner
