Laporkan Masalah

Tinjauan Arkeologi Arsitektur Bangunan Tinggalan Kolonial Abad 19 – 20 di Kawasan Jalan Jenderal Soedirman Purbalingga

Resti Wulandari, Dr. Mimi Savitri, M. A

2023 | Skripsi | ARKEOLOGI

Arsitektur Kolonial merupakan salah satu gaya arsitektur hasil adaptasi dari arsitektur Eropa dengan arsitektur asli Indonesia. Salah satu daerah yang masih memiliki tinggalan berupa bangunan dari masa pendudukan Kolonial yakni di Kawasan Jalan Jenderal Soedirman Purbalingga, Jawa Tengah. Kawasan ini masih mempertahankan bangunan tinggalan Kolonial karena bangunannya memiliki nilai historis dan arkeologis yang menjadi bukti masuk dan berkembangnya pemerintahan Kolonial Belanda di wilayah Purbalingga. Bangunan tinggalan Kolonial yang ada di Kawasan Jalan Jenderal Soedirman dan menjadi objek penelitian sebagian besar masih dalam kondisi yang terawat sehingga bagian fasad bangunan masih dapat diidentifikasi terkait gaya arsitektur yang paling banyak digunakan dan latar belakang dari penerapan gaya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya arsitektur yang diterapkan pada bangunan objek penelitian serta latar belakang dari penggunaan gaya arsitektur yang paling banyak diterapkan pada bangunan. Selain itu, penelitian juga bertujuan untuk melihat perkembangan Kawasan Jalan Jenderal Soedirman pada masa Kolonialisme Belanda. Data diperoleh melalui studi pustaka, observasi lapangan, dan wawancara yang kemudian dianalisis sehingga menghasilkan data berupa deskripsi kualitatif. Hasil dari penelitian berupa gaya arsitektur yang paling banyak digunakan yaitu gaya Arsitektur Peralihan dan Kolonial Modern. Sedangkan untuk latar belakang penerapan gaya tersebut meliputi empat hal utama, yaitu periode pendirian bangunan, fungsi bangunan, faktor iklim dan lingkungan, serta faktor sosial budaya dan politik.


Colonial architecture is an architectural style adapted from European architecture to Indonesian original architecture.  One area that still has remains in the form of buildings from the Colonial occupation is in the Jalan Jenderal Soedirman Purbalingga area, Central Java.  This area still retains Colonial heritage buildings because the buildings have historical and archaeological value, especially as evidence of the entry and development of the Dutch Colonial government in the Purbalingga region.  Most of the colonial heritage buildings in Jalan Jenderal Soedirman area which are the object of research are still in a well-maintained condition so that the facade of the building can still be identified in terms of the architectural style that is most widely used and the background of the application of that style.  This study aims to determine the architectural style applied to the object of research buildings and the background of the use of architectural styles that are most widely applied to buildings.  In addition, the research also aims to see the development of the Jalan Jenderal Soedirman area during the Dutch Colonialism period.  The data were obtained through literature study, field observations, and interviews which were then analyzed to produce data in the form of qualitative descriptions.  The results of the research are in the form of the most widely used architectural styles, namely Transitional and Modern Colonial Architectural styles.  Meanwhile, the background for the application of the style includes four main things, namely the period of construction of the building, the function of the building, climatic and environmental factors, as well as socio-cultural and political factors.


Kata Kunci : arsitektur kolonial, fasad bangunan, kawasan kolonial, kolonialisme, Purbalingga / colonial architecture, building facade, colonial area, colonialism, Purbalingga

  1. S1-2023-440204-abstract.pdf  
  2. S1-2023-440204-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-440204-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-440204-title.pdf