Perancangan Ulang Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Unit II di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati dengan Pendekatan Arsitektur Tropis
Ervin Faristiyanto, Dr. Eng. Nedyomukti Imam Syafii, S.T., M.Sc.
2023 | Skripsi | ARSITEKTUR
Pengembangan daerah berupa pembangunan dan pembaruan infrastruktur dilakukan setiap tahun sebagai upaya mendukung kemakmuran masyarakat. Indonesia sebagai negara maritim kemudian perlu untuk mengembangkan dan mengelola infrastruktur daerah pesisir umumnya berupa pelabuhan perikanan (PP). Salah satu fasilitas vital dan fungsional dalam sebuah PP adalah tempat pelelangan ikan (TPI).
Kabupaten Pati sebagian wilayahnya memiliki akses ke Laut Jawa di sisi utaranya. Hal ini membuat masyarakat selain sebagai petani juga berprofesi sebagai nelayan. Nelayan ini kemudian membutuhkan fasilitas untuk melelang atau memperjualbelikan hasil tangkapannya. Di Pati, Kecamatan Juwana sudah memiliki pelabuhan perikanan Kelas C (PPP) dan terkenal TPInya yaitu TPI Juwana II dengan nilai produksi lebih dari 50 miliar (Kelas I). Namun sayangnya kondisi TPI ini sekarang terlalu fokus pada aktivitas komersial-bisnis saja. Sudah lebih dari dua dekade beroperasi banyak ditemukan fasilitas kurang terawat dalam TPI ini dan secara pendekatan iklim lokal (tropis basah) dinilai belum cukup adaptif. TPI Juwana II ini kemudian perlu perancangan ulang untuk menghasilkan desain kontekstual terhadap iklim lokal juga upaya inovasi menjadikannya sebagai sarana rekreasi-edukatif bagi pengunjung selain berorientasi pada aktivitas komersial-bisnis. Inovasi tersebut penting agar pengunjung awam dari dalam dan luar daerah dapat belajar memahami cara kerja TPI Juwana II, budaya nelayan lokal setempat, dan kemudian menumbuhkan kecintaan, rasa bangga atas produk ikan tangkapan nelayan lokal.
Pendekatan arsitektur tropis dipilih karena pengaruh iklim lokal begitu besar khususnya di daerah pesisir dan tepi sungai sehingga desain arsitektur dihasilkan perlu mempertimbangkan hal tersebut. Metode penulis gunakan untuk perancangan ulang TPI ini diawali dengan studi pustaka, observasi lapangan, analisis data, dan penentuan konsep perancangan desain. Hasil perancangan ulang TPI ini nantinya diharapkan mampu menjawab tantangan pengembangan daerah pesisir dengan menciptakan lingkungan TPI Juwana II yang adaptif terhadap iklim dan memunculkan inovasi agar kinerjanya lebih baik lagi.
Regional development in the form of infrastructure development and renewal is carried out every year as an effort to support community prosperity. Indonesia, as a maritime country then needs to develop and manage coastal area infrastructure, generally in the form of fishing ports (PP). One of the vital and functional facilities in a PP is a fish auction place (TPI).
Part of Pati Regency has access to the Java Sea on its north side. This means that the community, apart from being farmers, also includes fishermen. These fishermen then need facilities to auction or trade their catch. In Pati, Juwana District already has a Class C fishing port (PPP) and is famous for its TPI, namely TPI Juwana II with a production value of more than 50 billion (Class I). But unfortunately, TPI's current condition is too focused on commercial business activities. After more than two decades of operation, many poorly maintained facilities have been found in TPI and from a local climate approach (the wet tropics), it is considered not adaptive enough. TPI Juwana II then needs to be redesigned to produce contextual designs for the local climate as well as innovation efforts to make it a recreational-educational facility for visitors besides being oriented towards commercial-business activities. This innovation is important so that ordinary visitors from within and outside the region can learn to understand the workings of TPI Juwana II and the local fishermen's culture and then foster a sense of pride in the fish products caught by local fishermen.
The tropical architectural approach was chosen because the influence of the local climate is so great especially in coastal and riverside areas that the resulting architectural design needs to take this into account. The method the author uses for the redesign of TPI begins with a literature study, field observations, data analysis, and determining the design concept. The results of this TPI redesign are expected to be able to answer the challenges of developing coastal areas by creating a climate adaptive TPI Juwana II environment and bringing forth innovations so that their performance is even better.
Kata Kunci : TPI, Perancangan Ulang, Arsitektur Tropis, Juwana