Budaya Konsumsi dan Praktik Ilegalitas Minuman Keras Eropa di Indonesia Pada Paruh Pertama Abad Ke-20
Cicit Putri Naryani, Prof. Dr. Bambang Purwanto
2023 | Skripsi | ILMU SEJARAH
Minuman keras Eropa, selain menjadi barang kebutuhan konsumsi, juga memiliki makna simbolis yang melambangkan kemewahan dan representasi gaya hidup Barat yang dibawa oleh orang-orang Eropa ke Indonesia. Namun, dampak dari simbol ini semakin meluas pada perubahan gaya hidup masyarakat urban, seiring dengan menguatnya ekspansi kolonial dalam politik dan ekonomi sepanjang paruh pertama abad ke-20. Perubahan ini terlihat jelas pada peniruan budaya konsumsi minuman keras Eropa yang terjadi dalam kehidupan orang-orang Cina, Arab, dan Indonesia. Kondisi ini juga didukung dengan kemudahan akses minuman keras Eropa melalui jaringan perdagangan yang tersebar di wilayah Indonesia. Sementara itu, untuk menghadapi dampak negatif yang ditimbulkannya, Pemerintah Hindia Belanda menetapkan sejumlah peraturan dan kebijakan guna membatasi peredaran dan konsumsi minuman keras Eropa. Akan tetapi, ketatnya intervensi itu memicu masalah perdagangan gelap dan penyelundupan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang mencakup tahap pemilihan topik, pengumpulan sumber sejarah, verifikasi dan interpretasi sumber sejarah, dan historiografi. Melalui metode penelitian ini, budaya konsumsi minuman keras Eropa dan pengaruhnya diketahui dari sumber-sumber sejarah yang terbagi menjadi sumber primer dan sekunder. Sumber primer dalam skripsi ini merupakan sumber utama berupa arsip dokumen milik ANRI dan surat kabar Bahasa Belanda yang diperoleh dari delpher.nl. Sementara itu, sumber-sumber sekunder seperti artikel, buku, dan karya tulis ilmiah juga digunakan sebagai sumber pendukung dalam penelitian ini. Dengan demikian, penelitian sejarah ini mengkaji secara mendalam mengenai perluasan budaya konsumsi minuman keras Eropa dan pengaruhnya dalam praktik ilegalitas maupun tindak pidana.
European liquor, besides being consumable goods, also holds symbolic meanings that represent luxury and the Western lifestyle brought by Europeans to Indonesia. It's symbolism has increasingly influenced the changing urban lifestyle of Indonesian society, aligning with the colonial expansion in politics and economics during the first half of the 20th century. This transformation is clearly evident in the adoption of European liquor consumption culture among the Chinese, Arab, and Indonesian. This cultural assimilation is further supported by the easy accessibility of European liquor through the extensive trade networks established throughout Indonesia. To address the negative impact, the Dutch East Indies government implemented various regulations and policies to restrict the distribution and consumption of European liquor. However, these stringent interventions have led to serious consequences, notably the proliferation of illicit trade and smuggling.
This research employs historical research methodology, encompassing the stages of topic selection, collection of historical sources, verification and interpretation of historical sources, and historiography. Through this research methodology, the consumption culture of European liquor and its influence are examined based on historical sources categorized as primary and secondary sources. The primary sources in this thesis consist of archival documents from ANRI and Dutch-language newspapers obtained from delpher.nl. Additionally, secondary sources such as articles, books, and scholarly writings are utilized as supporting references in this study. Thus, this research provides a historical study examines in-depth the proliferation of European liquor consumption culture and its its implications for criminal offenses and illegal activities in colonial Indonesia.
Kata Kunci : minuman keras eropa, budaya konsumsi, dan praktik ilegalitas