Pengaruh Osmopriming Benih terhadap Pertumbuhan, Kadar Kapsaisin, dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) pada Cekaman Kekeringan
Nikita Besty Novanursandy, Prof. Dr. Diah Rachmawati, S.Si., M.Si
2023 | Skripsi | BIOLOGI
Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah
satu komoditas yang seringkali
mengalami fluktuasi harga dikarenakan menurunnya pasokan cabai rawit di tengah permintaan pasar yang besar. Salah satu faktor penyebab
menurunnya pasokan cabai rawit adalah kondisi lingkungan yang mengalami cekaman kekeringan saat musim kemarau. Osmopriming benih
merupakan salah satu metode yang dapat digunakan
untuk mengatasi cekaman kekeringan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh osmopriming benih menggunakan PEG 6000
terhadap perkecambahan, pertumbuhan tanaman cabai rawit, serta produksi dan
kadar kapsaisin cabai rawit (Capsicum frutescens L.) dalam kondisi
cekaman kekeringan. Penelitian ini bersifat eksperimenal menggunakan rancangan acak lengkap
(RAL), dengan dua faktor perlakuan dan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu
pengaplikasian priming pada tiga level konsentrasi yaitu: P0 (0% PEG),
P1 (12,5% PEG), dan P2 (25% PEG). Faktor kedua yaitu perlakuan cekaman
kekeringan yang terdiri dari tiga taraf, yaitu: K1 (kapasitas lapang 100%), K2
(kapasitas lapang 75%), dan K3 (kapasitas lapang 50%). Analisis data pada penelitian ini menggunakan SPSS 20.0,
analisis variansi menggunakan univariate ANOVA dan pengujian lanjut DMRT
(Duncan’s Multiple Range Test) dengan ? = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan pengaplikasian priming
menggunakan PEG 6000 dapat meningkatkan parameter perkecambahan benih, yaitu
persentase, kecepatan, dan keserempakan berkecambah meskipun menunjukkan hasil
berbeda tidak nyata pada pengujian statistik. Pada parameter pertumbuhan
(tinggi tanaman, panjang akar, berat segar akar, berat segar tajuk, berat
kering akar, berat kering tajuk), parameter fisiologis (kadar klorofil a,
klorofil total, karotenoid, prolin), dan produksi serta hasil tanaman cabai
rawit (jumlah buah, panjang buah, berat buah) menunjukkan peningkatan yang
signifikan pada tanaman yang diberi perlakuan priming PEG 6000.
Sementara itu, pengaplikasian priming menurunkan kadar kapsaisin pada
buah cabai rawit. Pengaplikasian priming PEG 25%
memberikan hasil yang paling optimal pada perkecambahan, pertumbuhan tanaman
cabai, kondisi fisiologis, serta produksi dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum
frutescens L.).
Cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) is a commodity that often
experiences price fluctuations due to a decrease in the supply of cayenne
pepper amidst a significant market demand. One of the factors causing the reduction
in the supply of cayenne pepper is the environmental conditions that experience
drought stress during the dry season. Osmopriming of seeds is one method that
can be used to overcome drought stress. This study aims to determine the effect
of seed osmopriming using PEG 6000 on germination, growth of cayenne pepper
plants, as well as production and capsaicin content of cayenne pepper (Capsicum
frutescens L.) under drought stress conditions. This study was experimental,
using a completely randomized design, with two treatment factors and three
replications. The first factor was the application of priming at three
concentration levels: P0 (0% PEG), P1 (12.5% ??PEG), and P2 (25% PEG). The
second factor was drought stress treatment which consisted of three levels,
namely: K1 (100% field capacity), K2 (75% field capacity), and K3 (50% field
capacity). Data analysis in this study used SPSS 20.0, and analysis of variance
used univariate ANOVA and DMRT (Duncan's Multiple Range Test) advanced
testing with ? = 0.05. The results showed that the application of priming using
PEG 6000 could improve the parameters of seed germination, namely the
percentage, speed, and simultaneity of germination, although the results showed
no significant differences in statistical tests. On growth parameters (plant
height, root length, root fresh weight, shoot fresh weight, root dry weight,
shoot dry weight), physiological parameters (chlorophyll content, total
chlorophyll, carotenoids, proline), and production and yield of cayenne pepper
(number of fruit, fruit length, fruit weight) showed a significant increase in
plants treated with PEG 6000 priming. Meanwhile, the application of priming
reduced capsaicin levels in cayenne pepper pods. The applying of 25% PEG
priming gave the most optimal results on germination, growth of chili plants,
physiological conditions, and as production and yield of cayenne pepper (Capsicum
frutescens L.).
Kata Kunci : Capsicum frutescens, Cabai Rawit, Osmopriming, PEG 6000, Cekaman Kekeringan.