PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA KEGIATAN PENEBANGAN DI UMH TEPIAN BUAH DAN UMH SAMBARATA PT. INHUTANI I BERAU, KALIMANTAN TIMUR
Ahmad Luthfi Syauqi, Dr. Ir. Nunuk Supriyanto, M.Sc.
2023 | Skripsi | KEHUTANAN
Sistem pengusahaan hutan di luar Jawa terus mengalami perkembangan hingga penggunaan alat atau teknologi yang semakin modern salah satunya pada kegiatan penebangan dengan menggunakan chainsaw. Konsekuensinya dibutuhkan sumber daya manusia dengan keahlian lebih tinggi dan sistem keamanan kerja yang lebih baik. Penebangan merupakan salah satu elemen pada kegiatan pemanenan hutan dengan tingkat risiko bahaya yang tinggi. Risiko bahaya dapat berasal dari objek tebangan yang berukuran besar dan tinggi, mesin chainsaw yang digunakan, kondisi lingkungan kerja, maupun kurangnya ketaatan penerapan K3 oleh operator maupun perusahaan.
Penelitian berlokasi di PT Inhutani I UMH Sambarata dan UMH Tepian Buah, Berau, Kalimantan Timur. Batasan penelitian ini yaitu pada kegiatan penebangan dengan responden operator chainsaw. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penerapan K3 pada kegiatan penebangan oleh operator chainsaw serta faktor yang mempengaruhinya. Penelitian menggunakan data primer berupa hasil kuesioner dari operator chainsaw dan dilengkapi dengan dokumen pendukung lain. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif menggunakan Skala Likert.
Hasil penelitian dengan kuesioner menunjukkan bahwa operator chainsaw memiliki tingkat kesadaran sangat tinggi dengan hasil skor sebesar 85.94%. Adanya faktor dukungan dan petunjuk memiliki pengaruh terhadap penerapan K3 oleh operator chainsaw dengan skor faktor dukungan sebesar 75.97?n faktor petunjuk sebesar 76.81%. Penerapan K3 memiliki hambatan yang rendah dengan skor sebesar 49.46%. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan di lapangan, terdapat perbedaan antara penerapan K3 dengan panduan K3 dari PT Inhutani I, tidak disediakannya APD secara lengkap, ketidaknyamanan operator pada beberapa elemen APD, serta belum adanya pelatihan bagi operator chainsaw.
Forest exploitation systems outside Java continue to experience developments to the use of increasingly modern tools or technologies, one of which is felling using chainsaw. Consequently, human resources with higher expertise and a better job security system are needed. Felling is one of the elements in forest harvesting activities with a high level of hazard risk. Hazardous risks can come from large and tall felling objects, the chainsaw used, working environmental conditions, or lack of adherence to OHS implementation by operators and companies.
The research is located at PT Inhutani I UMH Sambarata and UMH Tepian Buah, Berau, East Kalimantan. The limitation of this research is only in felling activities with chainsaw operator respondents. The purpose of this research is to find out the application of OHS in felling activities by chainsaw operators and the factors that influence it. This study uses primary data in the form of questionnaire results from chainsaw operators and is equipped with other supporting documents. The analysis used is descriptive qualitative and quantitative analysis using a Likert Scale.
The results of this research with the questionnaire show that chainsaw operators have a very high level of awareness with a score of 85.94%. The existence of support and guidance factors has an influence on the implementation of OHS by chainsaw operators with a support factor score of 75.97% and a guidance factor of 76.81%. The implementation of OHS has low barriers with a score of 49.46%. Based on the results of interviews and observations in the field, there are some differences between the implementation of OHS and the OHS guidelines from PT Inhutani I, the complete PPE is not provided, the operators are uncomfortable with several elements of PPE, and there is no training for chainsaw operators.
Kata Kunci : Kata kunci : Penebangan, Operator Chainsaw, K3, APD, Skala Likert;Keywords: Felling, Chainsaw Operators, OHS, PPE, Likert Scale