Rethinking Kampung Nelayan Tambakrejo sebagai Kampung Nelayan Berkelanjutan Berbasis Desain Regeneratif

Faiz Fawzan Adhima, Dianata Pramitasari, S.T., M.Eng., Ph.D. ; Nur Zahrotunnisaa Zagi, S.T., M.T.

2023 | Skripsi | ARSITEKTUR

Perkampungan nelayan yang kumuh merupakan fenomena yang sayangnya umum terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Di Kota Semarang, pada tahun 2018 terdapat sebuah proyek relokasi Perkampungan Nelayan Tambakrejo yang dahulu merupakan salah satu perkampungan kumuh menuju rumah – rumah deret sebagai langkah pemerintah untuk mengentaskan permukiman kumuh di Kota Semarang. Namun, perancangan perkampungan yang dilakukan oleh pemerintah dinilai hanya menyelesaikan masalah hunian kumuh pada tingkat permukaan saja. Hal ini didasarkan dengan turunnya taraf perekonomian warga pasca relokasi beserta permasalahan lingkungan yang makin kerap dialami oleh warga akibat rusaknya hutan mangrove untuk alih lahan perkampungan baru.

Berangkat dari isu dan permasalahan tersebut pendekatan desain regeneratif dipilih untuk membantu menganalisis akar masalah pada tapak sehingga solusi yang ditawarkan menjawab kebutuhan masyarakat penghuni serta kebutuhan lingkungan dan ekosistem pada tapak. Masalah pada perancangan yang dihadapi yaitu (1) Bagaimana sistem perkampungan yang dapat mewadahi kebutuhan masyarakat nelayan untuk tetap tumbuh dan berkembang dengan meminimalisir dampak pada lingkungan serta mengintegrasikan perkampungan dengan perencanaan rehabilitasi ekosistem yang ada pada site. (2) Bagaimana sistem perkampungan dapat mengintegrasikan sistem produksi perikanan, ruang – ruang publik dan hunian kedalam sebuah tipologi perkampungan nelayan. (3) Bagaimana unit – unit hunian secara sistem dapat mengatasi masalah banjir, rob serta penurunan tanah yang terjadi pada tapak, tanpa membatasi ruang aktivitas bagi masyarakat.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, konsep perancangan berbasis pendekatan desain regeneratif ditransformasikan sebagai berikut : (1) Konsep regenerasi ekosistem dengan sistem biotik dan abiotik sekaligus memanfaatkan potensinya sebagai tambahan penghasilan masyarakat. (2) Integrasi antara hunian dan habitat (ekosistem) berupa sistem perkampungan pilotis meminimalisir jejak bangunan pada tanah, memperbanyak area ruang terbuka untuk perbaikan ekosistem. (3) Implementasi rumah tumbuh pada unit – unit hunian sebagai upaya untuk memfasilitasi pertumbuhan demografi serta perekonomian masyarakat. Mewujudkan Kampung Nelayan Tambakrejo yang berkelanjutan.

Slum fishing villages are a phenomenon that is unfortunately common in various regions in Indonesia. In the city of Semarang, in 2018 there was a project to relocate the Tambakrejo Fisherman's Village which was once a slum to row houses as the government's move to eradicate slums in the city of Semarang. However, the design of settlements carried out by the government is considered to only solve the slum problem at the surface level. This is based on the decline in the economic level of the residents after the relocation along with environmental problems that are increasingly being experienced by residents due to the destruction of mangrove forests to transfer land to new settlements.

Departing from these issues and problems, a regenerative design approach was chosen to help analyze the root causes of the problem at the site so that the solutions offered answer the needs of the occupants as well as the needs of the environment and ecosystem on the site. Problems in the design phase are (1) How is the village system that can accommodate the needs of fishing communities to continue to grow and develop by minimizing the impact on the environment and integrating the settlement with the existing ecosystem rehabilitation planning on the site. (2) How the village system can integrate fishery production systems, public spaces and residential areas into a typology of fishing villages. (3) How can residential units systematically overcome the problems of flooding, tidal flooding and land subsidence that occur on the site, without limiting the space for community activities.

To solve this problem, the design concept based on a regenerative design approach is transformed as follows: (1) The concept of regenerating an ecosystem with biotic and abiotic systems while simultaneously utilizing its potential as an additional income for the community. (2) Integration between shelter and habitat (ecosystem) in the form of a pilotis village system, minimizing the building footprint on the ground, increasing the open space area for ecosystem improvement. (3) Implementation of growing houses in residential units as an effort to facilitate the demographic and economic growth of the community. Creating a sustainable Tambakrejo Fisherman's Village.

Kata Kunci : Desain Regeneratif, Kampung Nelayan Tambakrejo, Permukiman, Kampung Nelayan Berkelanjutan/ Regenerative Design. Tambakrejo Fisherman's Village, Settlements, Sustainable Fishermen's Village