Prarancangan Pabrik Asetaldehida dari Etanol dengan Proses Dehidrogenasi Etanol dengan Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
Eva Maisaramita Gayoris, Prof. Ir. Suryo Purwono, MA.Sc., Ph.D.
2023 | Skripsi | TEKNIK KIMIA
Asetaldehid merupakan senyawa kimia berwujud cair yang memiliki aroma menyengat, tidak berwarna, tidak bersifat korosif, dan sangat mudah larut di air, baik air panas maupun dingin. Senyawa dengan rumus molekul CH3CHO ini memiliki fungsi yang sangat beragam, sebagai bahan pembuatan senyawa kimia lainnya (asam asetat, piridin, perasetat asam, pentaeritritol, dan 1,3-butilen glikol) hingga berbagai produk di keseharian (pengawet, kertas pengolahan, perekat, kosmetik, pewarna, plastik, dan karet).
Kegunaan asetaldehid yang beragam dan minatnya dipasaran mendasari prarancangan pabrik ini. Pabrik didesain untuk beroperasi kontinyu 24 jam per hari selama 330 hari per tahun yang menghasilkan asetaldehida sebanyak 35.000 ton/tahun. Pada prosesnya, pembuatan asetaldehida dilakukan dengan metode dehidrogenasi etanol yang dilanjut dengan proses pemurnian. Reaksi dehidrogenasi berjalan di reaktor isothermal berkatalis copper-chromite (Cu-Cr) pada tekanan 2 atm, suhu 350oC. Etanol yang dialirkan berubah menjadi asetaldehida dengan konversi sebesar 86?n produk samping berupa hidrogen dihasilkan.
Selanjutnya asetaldehida dipisahkan dari hidrogen menggunakan condenser (CD-301) dan separator (SEP-301). Purifikasi selanjutnya dijalankan di menara distilasi (MD-301) yang menghasilkan kemurnian mencapai 99%. Produk atas menara distilasi (MD-301) ini kemudian ditampung sementara di akumulator (A-301) untuk kemudian dikirim menuju tangki penyimpanan asetaldehida (TK-301) dengan bantuan pompa (P-302). Untuk etanol yang berhasil terpisah akan dikembalikan sebagai arus recycle dan air yang terpisah akan dikirim ke unit pengolahan air.
Nantinya, pabrik ini akan dibangun di Desa Sroyo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah dengan luas 1,53 hektar dan memiliki karyawan sebanyak 220 orang. Kebutuhan energi untuk menjalankan pabrik ini meliputi air sebesar 497053,41 kg/jam, penyedia udara untuk udara instrumen, boiler, dan furnace sebesar 63802,72 kg/jam, bahan bakar gas alam sebesar 63,5 kg/jam, bahan bakar hidrogen sebesar 164,8 kg/jam dan listrik sebesar 311,7 kW.
Untuk menjalankan proses produksi pada pabrik, dibutuhkan modal tetap (fixed capital) sebesar $54.263.590,12 dan Rp249.866.632.962,29 serta modal kerja (working capital) sebesar $7.202.938,42 dan Rp38.703.486.508,75. Berdasarkan prosesnya, pabrik ini tergolong beresiko rendah dengan nilai ROI sebelum pajak sebesar 23,51%, ROI setelah pajak sebesar 17,64%, POT sebelum pajak sebesar 3,08 tahun, POT setelah pajak sebesar 3,75 tahun, BEP sebesar 52,05%, SDP sebesar 24,42%, dan DCFRR sebesar 22,29%. Berdasarkan nilai-nilai parameter evaluasi ekonomi di atas, pabrik ini menarik dari segi ekonomi dan layak dikaji lebih lanjut.
Kata Kunci : asetaldehida, dehidrogenasi etanol, etanol