HUBUNGAN KERAGAMAN PANGAN DAN RIWAYAT ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA USIA 6-59 BULAN DI SEYEGAN SLEMAN
Qonita Khanif Fidina Haq, Dr. Susetyowati, DCN., M.Kes.; dr. Fita Wirastuti, M.Sc., Sp.A; Maria Wigati, S.Gz., M.P.H.
2023 | Skripsi | GIZI KESEHATAN
Latar Belakang: Pola makan utama balita di negara berkembang seperti Indonesia masih mengandalkan makanan pokok serealia dengan kurangnya asupan protein hewani, buah-buahan dan sayuran. Pola makan yang kurang beragam meningkatkan kemungkinan timbulnya masalah gizi seperti underweight, stunting, dan wasting pada balita. Selain itu, pertumbuhan dan perkembangan balita dipengaruhi oleh jumlah zat gizi yang dikonsumsi, kebutuhan zat gizi ini sebagian besar dapat terpenuhi dengan pemberian ASI yang cukup.
Tujuan: Mengetahui hubungan keragaman pangan dan riwayat ASI eksklusif dengan status gizi pada balita usia 6-59 bulan di Kecamatan Seyegan
Metode: Penelitian observasional dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Responden adalah pasangan ibu dan balita usia 6-59 bulan berjumlah 70 responden yang didapatkan dengan teknik consecutive sampling. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji Fisher’s Exact dan uji Mann Whitney.
Hasil: Hasil analisis menunjukkan terdapat 27,1%, balita underweight, 35,7%, stunting dan 18,6?lita wasting. Balita sudah mengonsumsi makananiyang beragam (? 4 kelompok pangan) (92,9%), mendapatkan ASI secara eksklusif (77,1%). Keragaman pangan dan riwayat ASI ekslusif tidak berhubungan secara signifikan dengan status gizi balita (p<0>
Kesimpulan: Berdasarkan indikator masalah kesehatan masyarakat dari WHO, prevalensi underweight dan stunting termasuk dalam kategori tinggi, dan prevalensi wasting termasuk dalam kategori sangat tinggi. Tidak ditemukan hubungan signifikan antara keragaman pangan dan riwayat ASI ekslusif dengan status gizi balita
Kata Kunci : balita, status gizi, keragaman pangan, riwayat ASI eksklusif