PERBAIKAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH DENGAN SISIP TRAFO DISTRIBUSI FASE TUNGGAL UNTUK MENGURANGI OVERLOAD DAN JATUH TEGANGAN PT PLN (PERSERO) ULP YOGYAKARTA KOTA
Muhammad Dwi Cahyo Ramadhan, Candra Febri Nugraha, S.T., M.Eng.
2023 | Tugas Akhir | D4 TEKNOLOGI REKAYASA ELEKTRO
Transformator distribusi berperan penting dalam jaringan distribusi untuk mentransformasikan energi
listrik dari sumber ke pelanggan. Keadaan tersebut akan berkaitan dengan
permasalahan pada proses distribusi
energi listrik. Pada standar PLN, kapasitas trafo ditetapkan menjadi overload
apabila beban melebihi 80?ri kapasitas trafo yang terpasang. Overload dapat
menyebabkan peningkatan suhu transformator yang berpotensi
merusak isolasi dan berpotensi terjadinya pemutusan penyaluran listrik ke konsumen. Transformator yang telah terpasang B&D 50kVA yang
telah terpasang pada tiang 17A/U3-30 wilayah Jalan Belibis, Wonocatur,
Banguntapan, Yogyakarta. Transformator tersebut mengalami pembebanan hingga 112,5%. Dalam penelitian ini, sisip trafo menjadi solusi untuk menekan
presentase overload dan jatuh tegangan. Sisip trafo sebenarnya sudah
dilakukan pada lapangan, maka dalam penelitian ini akan dilakukan analisis
pengaruh setelah sisip dengan penentuan lokasi optimal melalui simulasi. Dari
hasil simulasi ETAP 12.6.0 nilai sisip trafo pada tiang 1/S3-19 lapangan dapat memperbaiki nilai tegangan pada ujung pelanggan
sebesar 0,94 p.u. dengan pembebanan pada transformator sisip
sebesar 86,6?n trafo existing sebesar 35,60%. Akan tetapi, terdapat penentuan
lokasi optimal yaitu tiang 18/S3-17 berdasarkan nilai tegangan paling baik pada
ujung pelanggan yaitu 0,94 p.u. dengan transformator existing dalam
kondisi normal sebesar 58,1% pembebanan dan pada transformator sisip sebesar
65,3%. Transformator sisip dapat menurunkan overload dan jatuh tegangan
pada pelanggan, dan dengan menentukan lokasi optimal dapat menambahkan efisiensi
analisis mengenai dampak perkembangan beban dan nilai tegangan.
Distribution transformers play a crucial role in the distribution
network by transforming electrical energy from the source to the customers.
This is closely related to issues in the process of distributing electrical
energy. According to PLN standards, a transformer is considered overloaded when
the load exceeds 80% of its installed capacity. Overloading can lead to
increased transformer temperature, potentially damaging the insulation and
causing power supply disruptions to consumers. A B&D 50kVA distribution
transformer has been installed on pole 17A/U3-30 in the Belibis Street,
Wonocatur, Banguntapan, Yogyakarta area. The transformer is currently
experiencing a load of 112.5%. In this study, the insertion of an additional
transformer is proposed as a solution to reduce the overload percentage and
voltage drop. The transformer insertion has already been implemented in the
field, and this study aims to analyze its impact by determining the optimal
location through simulations. Based on the simulation results using ETAP
12.6.0, the transformer insertion on pole 1/S3-19 in the field can improve the
voltage value at the customer end to 0.94 p.u., with a load of 86.6% on the
inserted transformer and 35.6% on the existing transformer. However, an optimal
location determination is found on pole 18/S3-17 based on the best voltage
value at the customer end, which is 0.94 p.u., with the existing transformer
operating at 58.1% load and the inserted transformer operating at 65.3% load.
The inserted transformer can effectively reduce overload and voltage drop for
customers, and by determining the optimal location, it can enhance the
efficiency of analyzing load development and voltage values.
Kata Kunci : transformator, overload, jatuh tegangan, ETAP, optimal