Laporkan Masalah

Is Flood Hazard Gendered? Evidence from Urban Flood in DKI Jakarta

Katya Athiyyaputri Loviana, Eny Sulistyaningrum, S.E., M.A, Ph.D

2023 | Skripsi | ILMU EKONOMI

Dampak dari bencana alam yang berbeda antargender telah diakui sebagai isu yang mengkhawatirkan. Namun, pembahasan gender dalam konteks kepala rumah tangga masih belum tereksplorasi. Mempertimbangkan bahwa banjir adalah bencana yang paling umum terjadi, studi ini memanfaatkan risiko banjir perkotaan di DKI Jakarta yang tinggi sebagai latar belakang studi untuk mengeksplorasi keberadaan dampak banjir yang berbeda antargender dalam konteks kepala rumah tangga. Studi ini menggunakan data cross-section yang bersumber dari Survei Dampak Sosial-Ekonomi dari Banjir di Jakarta yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Sosial (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia pada tahun 2018. Dengan menggunakan propensity score matching (PSM) dan regresi ordinary least square (OLS) dengan variabel interaksi, studi ini menemukan bahwa gender kepala rumah tangga tidak mempengaruhi dampak keuangan, kesehatan, dan infrastruktur yang dialami rumah tangga akibat banjir perkotaan di DKI Jakarta. Kemudian, studi ini menemukan bahwa keluarga dengan kepala rumah tangga perempuan memiliki probabilitas yang lebih tinggi sebesar 26% untuk menerapkan strategi berdasarkan modal sosial dalam menghadapi banjir, khususnya untuk strategi mitigasi. Dengan demikian, studi ini berpendapat bahwa gender kepala rumah tangga bukan merupakan faktor penting dalam penentuan sasaran kebijakan, melainkan dalam rancangan program. Program mitigasi dengan pendekatan modal sosial dapat diusulkan untuk meningkatkan ketahanan banjir bagi keluarga yang dikepalai perempuan di DKI Jakarta, bersama dengan program bantuan keuangan yang tidak menargetkan gender secara khusus dan pembangunan sistem peringatan dini di desa-desa.

The gendered impact of climate disasters has been widely acknowledged as a growing concern. However, discussions on gender of household heads remain unexplored. Since floods are most common among natural disasters, this study utilized DKI Jakarta’s high risk of urban floods as the study setting to explore the existence of gendered flood impact in the context of household heads. This study used cross-sectional data sourced from a Survey on the Socioeconomic Impact of Flood in Jakarta conducted by the Institute for Economic and Social Research (LPEM) Faculty of Economics and Business, University of Indonesia in 2018. Using propensity score matching (PSM) and ordinary least squares (OLS) regression with interaction term, this study found that the gender of the household head does not influence household’s financial, health, and house infrastructure impact of urban floods in DKI Jakarta. Further, the study found that female-headed households are 26% more likely to implement social capital measures in facing flood hazards, especially for mitigation strategies. Thus, the study argued that gender of household head is not a crucial factor in policy targeting but rather in program designs. Social capital mitigation programs should be proposed to enhance flood resilience among female-headed households in DKI Jakarta, along with non-gendered financial aid programs and the construction of early warning systems in villages.

Kata Kunci : climate disaster, urban flood, gender of household head, DKI Jakarta

  1. S1-2023-441423-abstract.pdf  
  2. S1-2023-441423-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-441423-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-441423-title.pdf