Metode Geolistrik Vertical Electrical Sounding (VES) Konfigurasi Schlumberger untuk Eksplorasi Air tanah di Desa Terong dan Desa Jatimulyo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
WILLY RIZKI AFARI, Saptono Budi Samodra, S.T., M.Sc.
2023 | Skripsi | S1 TEKNIK GEOLOGI
Air memiliki peran yang sangat vital bagi kelangsungan hidup manusia. Seiring dengan berkembangnya kegiatan manusia, penggunaan air semakin meningkat dan berujung pada pencemaran sumber air bersih di permukaan. Eksplorasi air tanah perlu dilakukan sebagai salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Lokasi penelitian yang berada di Desa Terong, Desa Jatimulyo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Bantul seringkali mengalami kekeringan, terutama pada puncak musim kemarau. Solusi yang berkelanjutan seperti penyelidikan kondisi air tanah perlu dilaksanakan agar bencana kekeringan ini dapat teratasi dengan baik. Salah satu cara penyelidikan air tanah adalah dengan metode geolistrik Vertical Electrical Sounding (VES) yang menghitung sifat kelistrikan (Resistivitas) dari batuan dengan cara mengalirkan arus listrik ke dalam batuan. Nilai resistivitas ini nantinya digunakan untuk menentukan jenis batuan dan kondisi air tanah di bawah permukaan. Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui litologi penyusun, batuan yang berperan sebagai akuifer dan tipe akuifernya, serta persebaran tubuh akuifer di daerah penelitian.
Metode pengambilan data geologi permukaan di lapangan yaitu groundchecking atau memetakan batuan yang ada di permukaan. Groundchecking dilakukan meliputi 24 STA Survei metode geolistrik dilakukan pada 19 titik pengukuran. Analisis yang dilakukan terdiri dari analisis petrografi sayatan tipis batuan untuk mengetahui karakteristik litologi, analisis data resistivitas untuk mengetahui nilai resistivitas sebenarnya, dan korelasi bawah permukaan berdasarkan intepretasi nilai resistivitas sebenarnya untuk mengetahui persebaran lapisan dan penentuan akuifer. Hasil analisis data menunjukkan bahwa litologi penyusun yang berkembang di permukaan terdiri dari 2 satuan, yaitu satuan breksi vulkanik dan satuan batupasir karbonatan. Litologi yang menjadi aquifer adalah litologi breksi vulkanik mengandung air dan batupasir karbonatan berukuran pasir sedang-kasar dengan tipe akuifer yang berkembang yaitu akuifer bebas. Akuifer tersebar menjadi 2 bagian dengan litologi yang berbeda. Pada bagian barat (satuan breksi vulkanik) akuifer pada satuan ini miring kearah tenggara. Bagian barat laut lebih tebal daripada tenggara, dengan keterdapatannya pada ke 3 sayatan horizontal. Pada bagian timur (satuan batupasir karbonatan) akuifer pada satuan ini cenderung miring dan mengecil kearah selatan, dengan kondisi semakin menebal kearah tenggara.
Kata Kunci : airtanah, resistivitas, breksi vulkanik, batupasir karbonatan, akuifer