Kembali ke Rumah Lewat Makanan : Menelisik Pemaknaan "Comfort Food" Pada Mahasiswa Rantau di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Zevanya Deisti Putri, Dr. Atik Triratnawati, M.A.
2023 | Skripsi | ANTROPOLOGI BUDAYA
Mahasiswa rantau merupakan mereka yang pergi ke daerah lain untuk melanjutkan pendidikan mereka. Salah satu tujuan merantau yang paling diminati di Indonesia adalah Yogyakarta. Ketika berada di daerah perantauan, terkadang mereka akan merasa perasaan rindu terhadap daerah asal. Salah satu cara untuk mengurangi perasaan tersebut adalah dengan mengkonsumsi comfort food. Pengalaman para mahasiswa rantau dengan comfort food tentu akan berbeda-beda karena mereka tumbuh di lingkungan yang berbeda dan pada akhirnya mempengaruhi pemaknaan mereka terhadap comfort food. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat pemaknaan comfort food pada mahasiswa rantau yang diinterpretasikan menjadi simbol-simbol.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini didapat dari wawancara mendalam yang dilakukan bersama 6 orang mahasiswa rantau dari Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada pada bulan Mei 2023 sementara proses penambahan dan pengkajian ulang data dilakukan pada tanggal 5-13 Juni 2023. Keenam informan ini terbagi ke dalam 2 kelompok, kelompok pertama merupakan mahasiswa rantau yang berasal dari pulau Jawa yaitu daerah Purwokerto, Bandung, dan Surabaya, sedangkan kelompok kedua merupakan mahasiswa rantau yang berasal dari luar pulau Jawa yaitu Padang, Pontianak, serta Ambon.
Dalam penelitian ini ditemukan kalau jenis makanan yanng dianggap sebagai comfort food oleh mahasiswa rantau tidak semuanya merupakan masakan tradisional dari daerah asal mereka. Pemilihan jenis makanan yang dianggap sebagai comfort food ini ada berdasarkan pengalaman para informan dengan comfort food yang sudah dimulai sebelum pergi merantau. Pemaknaan terhadap comfort food yang diinterpretasikan ke dalam simbol ini kemudian menghasilkan tujuh simbol, yaitu simbol adaptasi, simbol komunikasi, simbol kepulangan, simbol kerinduan, simbol kenangan masa kecil, simbol hubungan, dan simbol keamanan.
Overseas students were those who came to other regions to continue their study. One of the most popular destination for continuing their education in Indonesia is Yogyakarta. While they were in Yogyakarta, sometimes the feeling of being home will come to their mind. One way to reduce these feelings were by eating comfort food. The experiences of regional students with comfort food will certainly vary because they grow up in different environments and this ultimately influences their intrepretation of comfort food. Therefore, this study aims to look at the meaning of comfort food for regional students which were interpreted as symbols.
This research is a qualitative research. Data was obtained through in-depth interview with six regional students from Faculty of Cultural Sciences, Gadjah Mada University on May 2023 while the process of adding and reviewing the data were held on June 5-13, 2023. These six informants were further divided into two groups, the first groups were the regional students from the island of Java namely Purwokerto, Bandung, and Surabaya, while the second group were the regional students originating from outside the island of Java namely Padang, Pontianak, and Ambon.
This research found that the types of food considered as comfort food by regional students were not all traditional dishes from their regions of origin. The selection of the type of food that is considered as comfort food is based on the experience of the informants with comfort food that they have started before going abroad. The meaning that is interpreted into symbols then produces seven symbols, namely symbols of adaptation, symbols of communication, symbols of return, symbols of longing, symbols of childhood memories, symbols of relationships, and symbols of security.
Kata Kunci : Comfort food, mahasiswa rantau, interaksi simbolis