Analisis Pengaruh Distribusi Beban Tidak Merata Pada Gerbong KKBW Menggunakan Metode Machine Learning
Ignatius Anagra Dwiputra, Irfan Bahiuddin, S.T., M.Phil.,Ph.D.
2023 | Tugas Akhir | D4 TEKNOLOGI REKAYASA MESIN
Kereta api merupakan salah satu transportasi
darat yang digunakan untuk mengangkut barang tambang seperti batu bara. Penuangan
muatan bisa tidak merata dan dapat merusak komponen sehingga sangat penting
untuk mengetahui analisis pengaruh muatan terhadap distribusi beban. Untuk mencegah terjadinya distribusi beban
tidak merata diperlukan suatu prediksi cepat tanpa perlu melakukan simulasi FEM
atau timbangan pada lapangan dengan menggunakan machine learning
jaringan saraf tiruan backpropagation. Metode penelitian mengenai
pengaruh bentuk muatan terhadap distribusi beban ini dilakukan dengan terjun
langsung ke lapangan untuk konsultasi secara langsung dengan pihak PT. Kereta
Api Indonesia dan studi literatur terkait dengan penelitian. Skenario
pembebanan dibagi menjadi di bawah batas, maksimum, dan di atas batas. Asumsi
dimensi dan bentuk muatan dilakukan secara longitudinal dan transversal.
Dari
60 simulasi statis semua skenario didapatkan titik kritis gerbong saat
keadaan off-road berada di kepala gandar dengan tegangan masing-masing 58.842 MPa, 63.037 MPa, dan 69.413 MPa untuk
masing-masing 1 sampel dari setiap skenario. Distribusi beban setiap roda
menunjukan tidak akan menerima beban
lebih dari 9.5 ton apabila muatan tidak melebihi batas, namun dapat berlebih apabila
gundukan menjorok ke salah satu sisi. Analisis korelasi Pearson menunjukan
adanya korelasi antara setiap variabel, dengan tinggi gundukan memiliki
pengaruh tertinggi pada distribusi beban roda dengan nilai 0.838989 dan
terbesar 0.92003. Prediksi jaringan saraf tiruan menunjukan hasil yang sangat
baik untuk skema 1 dengan iterasi terbaik berada di nilai 8, dengan jumlah neuron 10,
dan R-Squared = 0,99957. Hasil pembelajaran jaringan saraf tiruan skema 2 menunjukan terjadinya
ketidakseimbangan distribusi beban apabila puncak bergeser secara ekstrim ke
salah satu sisi, dengan
iterasi terbaik berada di nilai 12, dengan jumlah neuron 20, dan R-Squared = 0.99999.
Railway is one of the land
transportation used to transport mining goods such as coal. Loading can be
uneven and can damage components so it is very important to know the effect of
load analysis on load distribution. To prevent this uneven load distribution, a
fast prediction is needed without the need to carry out FEM simulations or
scales in the field using machine learning backpropagation artificial neural
networks. The research method regarding the effect of the shape of the load on
the load distribution is carried out by going directly to the field for direct
consultation with PT. Kereta Api Indonesia and literature studies related to
research. Loading scenarios are divided into below the limit, maximum, and
above the limit. Assumptions on the dimensions and shape of the cargo are
carried out longitudinally and transversely.
From 60 static simulations for all
scenarios, the critical point of the wagon when the off-road situation is at
the journal axle is obtained with a stress of 58,842 MPa, 63,037 MPa, and 69,413
MPa for each 1 sample from each scenario. The load distribution of each wheel
shows that it will not receive a load more than 9.5 tons if the load does not
exceed the recommended limit by PT. Kereta Api Indonesia, but can receive loads
if the mound leans to one side. Pearson's correlation analysis showed that
there was a correlation between each variable, with bump height having the
highest influence on wheel load distribution with a value of 0.838989 and the
largest being 0.92003. The prediction of the artificial neural network shows
very good results for scheme 1 with the best iteration being at 8, with 10 neurons, and
R-Squared = 0.99957. The learning results of artificial neural networks for scheme 2 show
that there is an imbalance in the load distribution when the peak shifts to one
side extreme, with
the best iteration being at 12, with 20 neurons, and R-Squared
= 0.99999.
Kata Kunci : coal wagons, finite element method, artificial neural networks