Laporkan Masalah

Pengembangan Risk Map Matrix Pada Pengujian Warna Kualitas Teh Hitam (Camellia sinensis) Berdasarkan Preferensi Internal Tea Tester Dan Alat Testing (Spectrophotometer Dan Chromameter): Studi Di PT Pagilaran

Irwan Fathoni, Dr. Ir. Adi Djoko Guritno, MSIE. ; Anggoro Cahyo Sukartiko, S.T.P., M.P., Ph.D.

2023 | Skripsi | TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Pengendalian mutu teh hitam terutama dalam mutu warnanya menjadi salah satu perhatian khusus bagi perusahaan yang bergerak di bidang produksi teh, seperti PT Pagilaran. Hal tersebut karena hasil uji dari tea tester rawan penyimpangan dibandingkan dengan alat testing. Selain itu, masih belum adanya risk map dalam pengujian warna tersebut membuat analisis dan penanganan risiko menjadi sulit dilaksanakan. Penelitian ini ditujukan untuk mengukur warna teh hitam tea tester dan alat testing untuk dicari deviasinya lalu dievaluasi serta dibuat peta risikonya.  Penelitian ini menggunakan metode in-depth interview  kepada risk owner untuk mengidentifikasi model risk map pengujian warna teh hitam. Pengujian warna teh hitam melipti warna teh kering, air seduhan dan ampas teh menggunakan organoleptik maupun secara kuantitatif menggunakan alat testing (chromameter dan spectrophotometer) dengan varian teh BOP, PF, F II, dan Dust. Penyusunan risk map didasarkan pada standar deviasi dan respon risiko yang dilakukan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan antara pengujian oleh tea tester dan alat testing. Dari hasil analisis deviasi beserta gap yang terjadi lalu dievalusi berdasarkan respon risikonya, yaitu penyimpangan rendah dengan respon risk acceptance, penyimpangan sedang dengan respon risk manage, penyimpangan tinggi dengan respon risk transfer, dan penyimpangan sangat tinggi dengan respon risk avoidance. Dari pembuatan risk map matrix menghasilkan 6 petak untuk risk avoidance, 5 petak untuk risk transfer, 6 petak untuk risk manage, dan 8 petak untuk risk acceptance.

Black tea quality control, especially in terms of color quality, is a special concern for companies engaged in tea production, such as PT Pagilaran. This is because the test results from the tea tester are prone to deviations compared to the testing tool. In addition, there is still no risk map in the color test, making the risk analysis and handling difficult. This research is aimed at measuring the color of black tea with a tea tester and a testing tool to look for the deviation and then evaluate it and make a risk map. This study uses the in-depth interview method with the risk owner to identify the risk map model for black tea color testing. Testing the color of black tea includes the color of dry tea, steeping water, and tea dregs using organoleptic and quantitative methods using testing tools (chromameter and spectrophotometer) with tea variants BOP, PF, F II, and Dust. The preparation of the risk map is based on the standard deviation and risk response carried out. The results of this study indicate that there is a difference between testing by a tea tester and testing equipment. From the results of the deviation analysis and the gaps that occur, they are evaluated based on the risk response, namely low deviations with a risk acceptance response, moderate deviations with a risk management response, high deviations with a risk transfer response, and very high deviations with a risk avoidance response. From making the risk map matrix, it produces 6 tiles for risk avoidance, 5 tiles for risk transfer, 6 tiles for risk management, and 8 tiles for risk acceptance.

Kata Kunci : teh hitam, risk map, pengujian warna

  1. S1-2023-446836-abstract.pdf  
  2. S1-2023-446836-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-446836-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-446836-title.pdf