Hubungan Perubahan Status Gizi dengan Kejadian Rawat Inap Berulang pada Pasien Hemodialisis di RSUD Sleman
Nurul Ashya Zalila, Dr. Susetyowati, DCN., M.Kes. ; Dr. dr. Woro Rukmi Pratiwi, M.Kes., Sp.PD., FINASIM
2023 | Skripsi | GIZI KESEHATANHemodialisis ialah terapi pengganti fungsi ginjal dengan menggunakan mesin untuk membersihkan darah dari luar tubuh. Zat-zat beracun hingga zat gizi yang masih dibutuhkan oleh tubuh akan dikeluarkan pada saat tindakan hemodialisis dilakukan. Oleh karena itu, pasien hemodialisis berisiko tinggi mengalami malnutrisi. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui hubungan perubahan status gizi dengan kejadian rawat inap berulang pada pasien hemodialisis di RSUD Sleman. Desain penelitian yang digunakan yaitu desain cohort retrospektif. Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 42 orang dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan cara wawancara, pengukuran antropometri, serta melihat rekam medis. Analisa statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji univariat dan bivariat menggunakan uji Chi Square degan uji alternatif Fisher's Exact. Hasil uji statistik menunjukkan mayoritas subjek mengalami perubahan status gizi ke arah yang lebih baik serta tidak terdapat hubungan antara perubahan status gizi dengan kejadian rawat inap berulang (p>0,05). Walaupun penelitian ini tidak menunjukkan adanya hubungan antara perubahan status gizi dengan kejadian rawat inap berulang, peneliti tetap menyarankan agar status gizi pasien hemodialisis tetap harus diprioritaskan.
Hemodialysis is a replacement therapy for kidney function using a machine to clean blood from outside the body. Toxic substances to nutrients that are still needed by the body will be released when hemodialysis is performed. Therefore, hemodialysis patients are at high risk of malnutrition. The purpose of this study was to determine the relationship between changes in nutritional status and the incidence of repeated hospitalization in hemodialysis patients at RSUD Sleman. The research design used was a retrospective cohort design. The number of subjects in this study was 42 people with purposive sampling techniques. Data collection using questionnaires by means of interviews, anthropometric measurements, and looking at medical records. The statistical analysis used in this study was univariate and bivariate tests using the Chi Square test with the Fisher's Exact alternative test. The results of statistical tests showed that the majority of subjects experienced changes in nutritional status for the better and there was no relationship between changes in nutritional status and the incidence of repeated hospitalization (p > 0.05). Although this study did not show any association between changes in nutritional status and the incidence of repeat hospitalizations, researchers still recommend that the nutritional status of hemodialysis patients should still be prioritized.
Kata Kunci : hemodialisis, status gizi, rawat inap berulang