KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA TSUNAMI DI WILAYAH PESISIR KAPANEWON KRETEK, KABUPATEN BANTUL
Listyaning Velisa Pangesti, Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron, S.Si., M.T., M.Sc.
2023 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN
Wilayah pesisir Kapanewon Kretek memiliki bahaya tsunami tinggi di kelurahan yang berbatasan langsung dengan pantai, yaitu Kelurahan Parangtritis dan Kelurahan Tirtohargo. Indeks kapasitas daerah terhadap bencana tsunami di daerah tersebut termasuk ke dalam kelas rendah. Analisis kesiapsiagaan masyarakat dalam penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan upaya pengurangan risiko bencana tsunami. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengevaluasi faktor penentu kesiapsiagaan bencana tsunami di wilayah pesisir Kapanewon Kretek (2) Menganalisis tipe kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana tsunami di wilayah pesisir Kapanewon Kretek. Penelitian ini menggunakan data primer yakni pengisian kuesioner dengan teknik simple random sampling, wawancara dengan BPBD Bantul, dan observasi dengan pemetaan partisipatif. Penelitian kesiapsiagaan masyarakat dilakukan di Dusun Mancingan dan Dusun Baros dengan jumlah responden 88 orang. Pengolahan data kuesioner dilakukan dengan teknik skoring untuk dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan analisis regresi linier berganda metode stepwise, serta disajikan ke dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil data wawancara dianalisis secara kualitatif dan hasil observasi disajikan dalam peta untuk dianalisis secara spasial. Hasil penelitian menunjukkan kesiapsiagaan masyarakat didominasi oleh penduduk perempuan usia produktif. Jumlah lantai bangunan dan pendapatan mempengaruhi pengetahuan dan kesadaran, sedangkan pendidikan memengaruhi sikap dan tindakan yang diambil. Level kesiapsiagaannya berada pada didominasi pada kategori tidak siap menghadapi bencana sebanyak 62,5%. Komponen masyarakat tersebut terdiri dari 39,8% tidak sadar (pengetahuan, kesadaran, sikap, dan tindakan yang diambil rendah) dan 22,7% sadar (pengetahuan dan kesadaran tinggi, sedangkan sikap dan tindakan yang diambil rendah). Tipe kesiapsiagaan masyarakat di wilayah pesisir Kapanewon Kretek terdiri dari strategi mitigasi dan strategi bertahan hidup di kawasan rawan bencana. Strategi bertahan hidup lebih dominan dari pada strategi mitigasi. Rekomendasi dalam penelitian ini adalah pemerintah perlu meningkatkan kesadaran masyarakat terutama untuk kelompok tidak siap melalui sosialisasi dan simulasi secara berkala serta pemasangan rambu dan peta evakuasi zona bahaya, sehingga masyarakat dapat mengupayakan tindakan kesiapsiagaannya.
The coastal area of Kretek District has a high danger of tsunami in the Sub-district adjacent to the beach, Parangtritis and Tirtohargo Sub-district. The area's regional capacity index for tsunami disasters is included in the low class. The research's analysis of society preparedness is expected to improve the effort to reduce the tsunami disaster risk. The research aims to (1) Evaluate determining factors of society preparedness for tsunami disaster in the coastal area of Kretek District, (2) Analyze the society preparedness type for tsunami disaster in coastal area of Kretek District. The research uses primary data by filling out questionnaires using simple random sampling techniques, interviews with BPBD Bantul, and observation using participatory mapping. Community preparedness research was conducted in Mancingan Hamlet and Baros Hamlet with a total of 88respondents. The questionnaire data processing is carried out by scoringĀ techniques to be analyzed descriptively quantitative and multiple linear regression analysis stepwise methods, and presented in the form of tables and graphs. The results of the interview data were analyzed qualitatively and the observations were presented in a map for spatial analysis. The results showed that community preparedness was dominated by women ofproductive age. The number of floors of a building and income affect knowledge and awareness, while education affects attitudes and actions taken. The level of preparedness is dominated by the category of unprepared for disasters as much as 62.5%. The components of the society consisted of 39.8% unconscious (low knowledge, awareness, attitudes, and actions taken) and 22.7% conscious (high knowledge and awareness, while attitudes and actions taken low). The type of community preparedness in the coastal area of Kapanewon Kretek consists of mitigation strategies and survival strategies in disasterprone areas. Survival strategies are more dominant than mitigation strategies. The recommendation in this study is that the government needs to increase public awareness, especially for unprepared groups through regular socialization and simulation as well as the installation of danger zone evacuation signs and maps, so that the community can seek preparedness actions.
Kata Kunci : Tsunami, Kapasitas, Kerentanan, Masyarakat, Kesiapsiagaan