Laporkan Masalah

Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi dan Antidiabetes pada Pasien Gagal Ginjal Kronis dengan Hemodialisis Rutin di Poli Hemodialisa Rumah Sakit Purbalingga

Yulia Novardina Nugraheni, Dr. apt. Fita Rahmawati, Sp.FRS.

2023 | Skripsi | FARMASI

Hemodialisis dapat menyebabkan terjadinya efek hipotensi dan hipoglikemia sehingga obat antihipertensi dan antidiabetes sebaiknya diberikan kepada pasien sesudah hemodialisis berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan obat antihipertensi dan antidiabetes, mengetahui luaran terapi berupa tekanan darah pada saat sebelum dan sesudah hemodialisis, serta kadar glukosa darah pada saat sesudah hemodialisis. 

Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilakukan pada pasien GGK dengan hemodialisis rutin yang mendapatkan obat antihipertensi dan/atau antidiabetes di Poli Hemodialisa Rumah Sakit Purbalingga pada periode Februari-Maret 2023. Pengambilan data dilakukan secara prospektif dengan metode accidental sampling. Sampel yang diperoleh sebanyak 100 sesi hemodialisis dari 52 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data dilakukan secara deskriptif berdasarkan data rekam medis dan hasil wawancara pasien.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat antihipertensi pada 78 sampel (78,00%) dan penggunaan obat antidiabetes pada 12 sampel (44,44%) dilakukan sebelum pasien melakukan hemodialisis. Penurunan tekanan darah antara sebelum dan sesudah hemodialisis terjadi pada 54 sampel (54,00%). Terdapat 1 sampel (1,00%) yang mengalami kejadian hipotensi dengan hasil tekanan darah sesudah hemodialisis sebesar 99/63 mmHg, dan penggunaan obat antihipertensi dilakukan sebelum hemodialisis. Tidak terdapat sampel yang mengalami kejadian hipoglikemia. Obat antihipertensi dan antidiabetes yang dapat terdialisis sebaiknya diberikan kepada pasien sesudah hemodialisis untuk mengurangi risiko terjadinya hipotensi dan hipoglikemia.

Hemodialysis can cause hypotension and hypoglycemia effects so that antihypertensive and antidiabetic drugs should be given to patients after hemodialysis. This study aims to determine the profile of antihypertensive and antidiabetic drug use, determine therapy outcomes in the form of blood pressure before and after hemodialysis, and blood glucose levels after hemodialysis.

This study was a cross-sectional study conducted on CKD patients with routine hemodialysis who were receiving antihypertensive and/or antidiabetic drug therapy at Hemodialysis Poly Purbalingga Hospital in the period February-March 2023. Data were collected prospectively using the accidental sampling method. The sample obtained was 100 hemodialysis sessions from 52 patients who met the inclusion criteria. Data analysis was carried out descriptively based on medical record data and patients interviews results.

The results showed that the use of antihypertensive drugs in 78 samples (78,00%) and antidiabetic drugs in 12 samples (44,44%) was carried out before hemodialysis. Blood pressure reduction between before and after hemodialysis occurred in 54 samples (54,00%). There was 1 sample (1,00%) that experienced hypotension with blood pressure result after hemodialysis of 99/63 mmHg, and the use of antihypertensive drug was carried out before hemodialysis. There was no sample that experienced hypoglycemia. Dialyzable antihypertensive and antidiabetic drugs should be given to patients after hemodialysis to reduce the risk of hypotension and hypoglycemia.

Kata Kunci : Hemodialisis, Antihipertensi, Antidiabetes, Gagal Ginjal Kronis

  1. S1-2023-438783-abstract.pdf  
  2. S1-2023-438783-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-438783-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-438783-title.pdf