Representasi Disfungsi Keluarga dalam Film Jusqu'à La Garde (2017) Karya Xavier Legrand : Analisis Pragmatik
Rahimi Arhama Ighfirlana, Dr. Bernardinus Realino Suryo Baskoro, M.S.
2023 | Skripsi | SASTRA PERANCIS
Disfungsi keluarga merupakan kondisi ketika konflik dan ketidakstabilan dalam keluarga dianggap normal. Terdapat beberapa wujud disfungsi keluarga yang biasa ditemui sehari-hari, yakni meliputi perceraian serta kekerasan dalam keluarga. Penelitian ini berfokus pada wujud tuturan-tuturan yang merepresentasikan disfungsi keluarga lalu dianalisis secara pragmatik untuk menemukan konteks dan maksud tuturan yang bertujuan untuk mengelaborasi analisis mengenai alasan tuturan tersebut dikategorikan sebagai disfungsi keluarga. Dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dilengkapi teknik ganti untuk membuktikan keajegan tuturan dalam merepresentasikan disfungsi keluarga. Kemudian, data yang telah terkumpul diklasifikasikan ke dalam 4 klasifikasi umum menurut Hunt dan dianalisis dengan pendekatan pragmatik berupa presuposisi dan tindak tutur yang digagas oleh Yule. Hasil penelitian menunjukkan terdapat sejumlah 31 data yang merepresentasikan disfungsi keluarga serta mengandung 5 jenis presuposisi meliputi eksistensial, konterfaktual, faktif, leksikal, dan struktural serta 4 jenis tindak tutur meliputi representatif, ekspresif, direktif, dan komisif.
Family dysfunction is a condition when conflict and instability in the family are considered normal. There are several forms of family dysfunction that we usually encounter everyday such as divorce and family violence. This study focuses on the form of speech that represents family dysfunction and then analyzed pragmatically to find the context and intent of the utterance which aims to elaborate on the analysis of the reason for the utterance being categorized as family dysfunction. In analyzing the data, this study uses a descriptive-qualitative method equipped with substitution techniques to prove the constancy of speech in representing family dysfunction. Then, the data that has been collected is classified into 4 general classifications according to Hunt and analyzed using Yule’s pragmatic approaches such as presuppositions and speech acts. The results show that there are 31 data representing family dysfunction and containing 5 types of presuppositions including existential, counterfactual, factive, lexical, and structural and also 4 types of speech acts such as representative, expressive, directive, and commissive.
Kata Kunci : disfungsi keluarga, representasi, pragmatik, presuposisi, tindak tutur, film