PENGARUH VARIASI MASSA PADA SABUT KELAPA SEBAGAI MEDIA DRY SCRUBBER TERHADAP KARAKTERISTIK SYNGAS DAN UNJUK KERJA DOWNDRAFT GASIFIER
Muhammad Jordan Raihan Pangeran, Prof. Dr. Ir. Harwin Saptoadi, M.SE., IPM.
2023 | Skripsi | TEKNIK MESIN
Biomassa merupakan salah satu sumber energi baru
terbarukan (EBT) yang terbentuk dari proses alam berkelanjutan. Sumber energi
baru terbarukan ini dapat diolah menjadi bahan bakar mesin internal combustion
engine (ICE) dengan melalui proses gasifikasi. Proses gasifikasi dapat
dilakukan menggunakan gasifier jenis downdraft. Pada penelitian
ini menggunakan feedstock sekam padi. Produk dari konversi bahan baku
sekam padi ini (CO,
H2, dan CH4)
atau biasa disebut syngas dengan temperatur
yaitu 200-400°C menggunakan suplai udara terbatas (26% udara stokiometri). Batas kandungan tar
pada syngas yang diperbolehkan pada internal combustion engine
yaitu < 100>3, Salah
satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu melakukan
penambahan syngas box filter pada saluran sebelum flare,
kandungan tar pada sistem gasifikasi ini akan lebih sedikit dan memiliki
kandungan gas yang lebih bersih. Pada penelitian ini media penyerapan dan
penyaringan yang digunakan adalah sabut kelapa. Massa dan kerapatan dari
serabut kelapa akan mempengaruhi kinerja gasifier dan karakteristik syngas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
dari penambahan filter dry scrubber terhadap kinerja downdraft
gasifier dan karakteristik syngas. Pengujian dilakukan dengan
variasi penambahan massa sabut kelapa di dalam box filter sebesar 400
gram, 500 gram, 600 gram, dan tanpa penambahan filter. Pengujian dilakukan
sebanyak 7 kali, karena dilakukan pengulangan sebanyak dua kali pada variasi
penambahan filter. Karakteristik syngas dapat diamati dari kandungan tar
yang terdapat pada syngas, nyala api kontinyu syngas, komposisi syngas,
dan temperatur syngas sebelum dan setelah box filter dry scrubber.
Sementara unjuk kerja gasifier yaitu nilai kalor pada syngas dan cold
gas efficiency.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa temperatur keluaran syngas semakin turun dengan semakin banyaknya massa filter sabut kelapa di box filter dry scrubber. Temperatur keluaran syngas paling rendah terdapat pada variasi filter 600 gram yaitu 73,1°C pada menit 20. Kandungan tar paling rendah yaitu 1 gram/Nm3 terdapat pada variasi filter 500 gram. HHV syngas paling tinggi terdapat pada variasi filter 600 gram yaitu 1,54 MJ/Nm3 dengan persentase H2 5,982%, CO 3,478%, dan CH4 0,84%. Persentase CGE paling tinggi terdapat pada variasi filter 600 gram yaitu 53,62%.
Biomass is one of the new renewable energy sources
which is formed from sustainable natural processes. This new renewable energy
source can be processed into internal combustion engine (ICE) fuel by going
through a gasification process. The gasification process can be carried out
using a downdraft type gasifier. In this study using rice husk feedstock as
fuel. The product of this rice husk fuel conversion (CO, H2, and CH4)
or commonly called syngas with a temperature of 200-400°C uses limited air
supply (20-40% stoichiometric air). The limit of tar content in syngas that is
allowed in internal combustion engines is <100>3. One effort
that can be done to overcome this problem is to add a syngas filter box to the
channel before the flare, the tar content in this gasification system will be
less and has cleaner gas content. In this study the absorption and filtering
medium used was coconut coir. The mass and density of coconut fiber will affect
the gasifier performance and syngas characteristics.
This study aims to determine the effect of adding a
dry scrubber filter on the downdraft gasifier performance and syngas
characteristics. Tests were carried out with variations in the addition of
coconut fiber mass in the filter box of 400 grams, 500 grams, 600 grams, and
without adding filters. The test was carried out 7 times, Because it was
repeated twice on the variation of adding filters. The characteristics of the
syngas can be observed from the tar content contained in the syngas and the
continuous flame of the syngas, the composition of the syngas, and the
temperature of the syngas before and after the dry scrubber filter box. While
the performance of the gasifier is the calorific value of the syngas and cold
gas efficiency.
The results of this study indicate that the syngas
output temperature decreases with increasing mass of coconut fiber filters in
the dry scrubber filter box. The lowest syngas output temperature was found in
the 600 gram filter variation, namely 73.1°C at 20 minutes. The lowest tar
content was found in the 500 gram filter variation, namely 1 gram/Nm3.
The highest syngas HHV was found in the 600 gram filter variation, namely 1.54
MJ/Nm3 with the percentage of H2 5.982%, CO
3.478%, and CH4 0.84%. The highest percentage of CGE is found in the
600 gram filter variation, which is 53.62%.
Kata Kunci : dry scrubber, downdraft gasifier, unjuk kerja, karakteristik, sabut kelapa, sekam padi