Pola Segregasi Populasi F2 Mentimun (Cucumis sativus) Hasil Persilangan 'Metavy' dan 'Shiroibo Fushinari'

Dias Nabila Kaltsum, Dr. Ir. Aziz Purwantoro, M.Sc.; Agus Budi Setiawan, S.P., M.Sc., Ph.D.

2023 | Skripsi | AGRONOMI

Mentimun (Cucumis sativus) merupakan salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Diketahui karakter buah mentimun berdasarkan kebutuhan pasar ialah mentimun dengan ukuran buah yang lebih besar dan panjang. Untuk pemenuhan kebutuhan pasar tersebut, maka persilangan yang berpotensi menghasilkan buah mentimun berukuran lebih besar dan panjang perlu dilakukan. Dari hasil persilangan tersebut dilakukan seleksi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Langkah awal dari seleksi yaitu pencandraan atau karakterisasi morfologi terhadap tanaman mentimun yang disilangkan beserta hasil persilangannya. Penelitian dilakukan pada bulan September hingga Desember 2021 di Kebun Tridharma Banguntapan Fakultas Pertanian UGM, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tiga aksesi yang digunakan yaitu ‘Metavy’, ‘Shiroibo Fushinari’ dan F2 hasil persilangan. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan Path Analysis dan analisis PCA. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan karakter bentuk buah, warna kulit buah, dan tekstur kulit buah pada aksesi yang digunakan. Karakter yang mengalami segregasi pada populasi F2 yaitu bentuk bagian melintang buah, bentuk ujung buah, warna dasar kulit tingkat pasar, intensitas warna dasar kulit, ribs, kerapatan vestiture, kutil, dan belang. Indikator keunggulan mentimun dipengaruhi secara langsung oleh rasio panjang per diameter buah. Diperoleh dua individu dengan potensi hasil buah yang memenuhi minat pasar yaitu F2_6 dan F2_13.

Cucumber (Cucumis sativus) is a plant that is widely cultivated in Indonesia. It is known that the character of cucumber that the market needs is cucumber with larger and longer fruit size. To meet these market needs, crosses that have the potential to produce such cucumber need to be carried out.  Then, the selection is carried out to get the desired results out of the results of these crosses. The initial step of selection is morphological characterization which is the characterization of the crossed cucumber plants and the results of their crosses. The research was conducted from September to December 2021 at the Banguntapan Tridharma Garden, Faculty of Agriculture UGM, Banguntapan District, Bantul Regency, Special Region of Yogyakarta. The three accessions used were ‘Metavy’, ‘Shiroibo Fushinari’, and F2 from the crosses. The data obtained were processed using Path Analysis and PCA analysis. The research shows differences in the character of the fruit shape, fruit skin color, and fruit skin texture in the accessions used. Characters segregated in the F2 population were fruit cross-section shape, fruit tip shape, market base skin color, skin base color intensity, ribs, vestiture density, warts, and stripes. The superiority indicator of cucumber is directly influenced by the ratio of length to fruit diameter. Two individuals with potential fruit yields that meet market interest were obtained, namely F2_6 and F2_13.

Kata Kunci : Karakterisasi, Mentimun, Metavy, Shiroibo Fushinari