Dilema Kepemilikan Kartu Tani pada Para Petani di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Arief Wicaksono Baskoro, Prof. Dr.-Phil. Janianton Damanik, M.Si.
2023 | Skripsi | ILMU SOSIATRI
Mekanisme Kartu Tani
dibuat untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada mekanisme penebusan
pupuk bersubsidi sebelumnya, seperti pupuk bersubsidi yang tidak tepat sasaran,
harga yang tidak sesuai dengan harga yang dikeluarkan pemerintah, kelangkaan pupuk
dan masalah lainnya. Namun petani ternyata masih sulit dalam mengakses pupuk
bersubsidi dengan mekanisme Kartu Tani ini yang seharusnya mempermudah
mereka.
Penelitian ini berjudul “Dilema Kepemilikan Kartu Tani pada Para Petani di Kecamatan
Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa, Yogyakarta” yang bertujuan
untuk menemukan alasan mengapa petani masih sulit mengakses pupuk bersubsidi
dengan mekanisme Kartu Tani. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif
dengan konsep inovasi sosial. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan
wawancara mendalam. Penelitian ini menggunakan 7 informan yang terdiri dari 2 Penyuluh Pertanian
Lapangan, 3 ketua kelompok tani, 1 pengecer pupuk resmi yang didapat dengan teknik purposive
sampling.
Hasil penelitian menemukan bahwa pemahaman petani terhadap mekanisme Kartu Tani masih kurang sehingga tidak bisa mengimplementasikan dengan baik. Selain itu, kurangnya kios pengecer resmi menyebabkan penyerapan pupuk bersubsidi yang rendah akibat kios yang terlalu jauh dan penumpukkan petani hanya pada satu kios pengecer saja.
The "Kartu Tani"
mechanism was created to address the problems that occurred in the previous
subsidized fertilizer redemption mechanism, such as the misallocation of
subsidized fertilizers, prices that did not correspond to the government's expenditures,
fertilizer shortages, and other issues. However, farmers are still having
difficulties accessing subsidized fertilizers through this Kartu Tani
mechanism, which was supposed to make it easier for them.
This research, titled
"The Dilemma of Owning the Kartu Tani among Farmers in Prambanan
Subdistrict, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta," aims to find
the reasons why farmers still face difficulties accessing subsidized
fertilizers through the Kartu Tani mechanism. This study utilizes a descriptive
qualitative research design with the concept of social innovation. Data
collection techniques include observation, documentation, and in-depth
interviews. The study involves 7 informants consisting of 2 Field Agricultural
Extension Officers, 3 farmer group leaders, and 1 authorized fertilizer
retailer, selected using purposive sampling.
The research findings reveal
that farmers have a limited understanding of the Kartu Tani mechanism, which
hampers their ability to implement it effectively. Additionally, the lack of
authorized retailer kiosks results in low absorption of subsidized fertilizers
due to the distant location of the kiosks and the concentration of farmers at
only one retailer kiosk.
Kata Kunci : Kartu Tani, penebusan, pupuk, petani.