Laporkan Masalah

Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Terhadap Luaran Klinik Pasien Bedah Ortopedi Dewasa di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada

Daniar Laila Putri, Prof. Dr. apt. Tri Murti Andayani, Sp. FRS. ; apt. Taufiqurohman, M. Clin. Pharm.

2023 | Skripsi | FARMASI

Bedah merupakan tindakan pengobatan dengan membuka bagian tubuh secara invansif. Sebelum pembedahan, pasien akan mendapatkan antibiotik, baik profilaksis maupun empiris untuk mencegah terjadinya infeksi sebelum, saat, dan pasca pembedahan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran dan rasionalitas penggunaan antibiotik serta kaitannya dengan luaran klinik pasien bedah ortopedi dewasa di RS Akademik Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional secara prospektif melalui pengamatan data rekam medis pasien bedah ortopedi dewasa di bangsal bedah RS Akademik Universitas Gadjah Mada periode Januari – Maret 2023. Rasionalitas penggunaan antibiotik dinilai secara kualitatif dengan metode Gyssens. Hubungan rasionalitas penggunaan antibiotik dengan luaran klinik pasien dianalisis menggunakan uji Chi Square. Luaran klinik pasien yang dinilai adalah kejadian Infeksi Luka Operasi (ILO) pasca pembedahan. Pada penelitian ini diperoleh data 83 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Terdapat masing-masing 67 pasien yang mendapat terapi antibiotik profilaksis dan empiris. Penggunaan antibiotik profilaksis terbanyak adalah cefazolin (82,09%) dan kombinasi cefazolin dengan gentamicin (14,93%) sedangkan penggunaan antibiotik empiris terbanyak adalah cefazolin (64,71%) dan kombinasi cefazolin dengan gentamicin (19,12%). Penggunaan antibiotik secara rasional (kategori 0) pada antibiotik profilaksis sebanyak 11 pasien (16,42%) dan tidak terdapat penggunaan yang rasional pada antibiotik empiris. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional terbanyak terdapat pada kategori tidak tepat indikasi (kategori V) pada antibiotik profilaksis sebanyak 32 pasien (47,76%) sedangkan pada antibiotik empiris sebanyak 67 pasien (98,53%). Berdasarkan hasil penelitian, tidak terdapat hubungan antara rasionalitas penggunaan antibiotik terhadap ILO pasien (p > 0,05), namun hal tersebut dapat berpengaruh terhadap faktor biaya rumah sakit dan keamanan antibiotik pada pasien.

Surgery is a treatment measured by invasively opening a body part. Before surgery, patients will receive antibiotics, both prophylactic and empiric to prevent infection before, during, and after surgery. The aim of this study was to determine the description and rationality of the use of antibiotics and their relation to the clinical outcomes of adult orthopedic surgery patients at Academic Hospital of Gadjah Mada University. This research is a prospective cross-sectional study by observing the medical records of adult orthopedic surgery patients at Academic Hospital of Gadjah Mada University from January to March 2023. The rationality of using antibiotics was assessed qualitatively using the Gyssens method. The relationship between the rationality of the use of antibiotics and clinical outcomes was analyzed by Chi-Square test. The clinical outcome of the patients assessed was the incidence of Surgical Site Infections (SSI). In this study, data were obtained from 83 patients included in inclusion criteria. There were 67 patients respectively who received prophylactic and empiric antibiotic therapy. The most used prophylactic antibiotics were cefazolin (82.09%) and a combination of cefazolin and gentamicin (14.93%) while the most used empiric antibiotics were cefazolin (64.71%) and a combination of cefazolin and gentamicin (19.12%). Rational use of antibiotics (category 0) in prophylactic antibiotics was found in 11 patients (16.42%) and there was no rational use of empiric antibiotics. The most irrational use of antibiotics was found in the inappropriate indication category (category V) for prophylactic antibiotics in 32 patients (47.76%) while in empiric antibiotics in 67 patients (98.53%). Based on the results, there was no relationship between the rationality of using antibiotics for SSI (p > 0.05), but this could affect hospital costs and the safety of antibiotics in patients.

Kata Kunci : antibiotik, rasionalitas, bedah ortopedi, luaran klinik, ILO

  1. S1-2023-438742-abstract.pdf  
  2. S1-2023-438742-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-438742-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-438742-title.pdf