ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HIDUP PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS MENGGUNAKAN KUESIONER COPD ASSESSMENT TEST (CAT) DAN EQ-5D-5L

Husna Anang Pamungkas, Prof. Dr. Tri Murti Andayani, Sp.FRS., Apt.

2023 | Skripsi | FARMASI

Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) merupakan penyakit progresif dan irreversible yang dapat menjadi hambatan penderitanya dalam melakukan aktivitas sehari-hari sehingga mempengaruhi kualitas hidup pasien. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis hubungan faktor sosiodemografi pasien PPOK dengan kualitas hidupnya.

Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian adalah pasien PPOK yang menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Paru (RSP) Respira periode kunjungan bulan September-Oktober 2022 dan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM Yogyakarta periode bulan Januari-Februari 2023. Data tingkat keparahan pasien diperoleh dari kuesioner CAT dan data pendukung seperti data demografi dan klinis, diperoleh dari catatan rekam medis pasien yang dinilai kualitas hidupnya menggunakan kuesioner EQ-5D-5L. Analisis data dilakukan menggunakan Mann-Whitney test dan Kruskall Wallis test.

Diperoleh 170 responden dengan rata-rata usia responden 62,56 ± 0,851 (CI 95%: 60,87-64,23). Distrubusi tertinggi terdapat pada kategori usia >65 tahun (41,8%), jenis kelamin laki-laki (58,8%), tidak pernah merokok (56,5%), berat badan normal (40,6%), durasi 1 sampai 5 tahun (46,9%), eksaserbasi kurang dari 1 kali dalam satu tahun (89,4%), index CCI 3 sampai 4 (55,3%), dan kategori A (48,8%). Rata-rata utility dan skor CAT  adalah 0,691 kurang lebih 0,020 (CI 95%: 0,652-0,730) dan 10,818 kurang lebih 0,558 (CI 95%: 9,717-11,919). Domain paling mengganggu adalah rasa nyeri/tidak nyaman (61,2%) dan batuk (78,2%). Frekuensi eksaserbasi (p=0,001) dan kategori PPOK (p=0,000) adalah faktor yang mempunyai perbedaan bermakna terhadap nilai utility pasien PPOK di RSP Respira dan RSA UGM Yogyakarta.

Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is progressive and irreversible disease impairing their daily activities, thereby affecting the quality of life in patients. This study aims to analyze the relationship between sociodemographic factors of COPD patients and their quality of life.

This research is an analytical observational study using a cross-sectional approach. The study subjects were COPD patients in Respira Pulmonary Hospital (RSP) and UGM Academic Hospital (RSA) in Yogyakarta during the period of September-October 2022 and February-March 2023. Data were obtained from the CAT questionnaire, and supporting data such as demographic and clinical data were obtained from the patients' medical records. The patients' quality of life was assessed using the EQ-5D-5L questionnaire. Data analysis was performed using the Mann-Whitney test and Kruskal-Wallis test.

A total of 170 respondents were obtained, with a mean age of 62.56 ± 0.851 (95% CI: 60.87-64.23). The highest distribution was found in the age category >65 years (41.8%), male gender (58.8%), non-smokers (56.5%), normal body weight (40.6%), duration of 1 to 5 years (46.9%), one exacerbation or no more exacerbation per year (89.4%), CCI index 3-4 (55,3%), and category A (48.8%). The mean utility and CAT score were 0.691 and about 0.020 (95% CI: 0.652-0.730) and 10.818 and about 0.558 (95% CI: 9.717-11.919). The most disruptive domains were pain/discomfort (61.2%) and cough (78.2%). Exacerbation frequency (p=0.001) and COPD category (p=0.000) were significantly differed in terms of the utility value of COPD patients at RSP Respira and RSA UGM Yogyakarta.

Kata Kunci : CAT, EQ-5D-5L, PPOK, kualitas hidup, utility, faktor yang mempengaruhi utility