Prarancangan Pabrik Metanol dari Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Kapasitas 330.000 Ton/Tahun
Ni Komang Vera Meilani, Prof. Ir. Hary Sulistyo, S.U., Ph.D., IPU.
2023 | Skripsi | TEKNIK KIMIA
Metanol atau sering disebut metil alkohol merupakan produk industri hulu petrokimia yang memiliki wujud cair dan memiliki bau yang khas. Kebutuhan metanol di Indonesia saat ini mengalami peningkatan, namun kebutuhan tersebut tidak diimbangi oleh peningkatan kapasitas produksi. Sehingga, pabrik metanol ini dapat memberikan banyak keuntungan. Prarancangan Pabrik Metanol ini dibangun dengan kapasitas 330.000 ton/tahun dengan memanfaatkan limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) sebanyak 998.404,7209 ton/tahun.
Proses produksi diawali dengan proses pre-treatment dimana bahan baku TKKS akan melalui proses pengecilan ukuran dan pengeringan untuk menyesuaikan ukuran padatan serta kadar air. TKKS yang sudah berukuran 5 mm, kemudian diumpankan pada reaktor gasifier. Pada reaktor gasifier terjadi reaksi gasifikasi yang mengubah biomassa TKKS menjadi syngas. Syngas kemudian dipisahkan dari partikel padatan dan sulfur anorganik melalui beberapa tahan unit pemisahan Untuk memenuhi spesifikasi umpan masuk reaktor sintesis, syngas diumpankan pada HTS converter untuk meningkatkan komposisi hidrogen. Syngas yang sudah sesuai dengan kondisi operasi reaktor sintesis, diumpankan pada reaktor sintesis. Pada reaktor sintesis akan terjadi serangkaian reaksi sehingga terbentuk raw methanol yang masih terkandung pengotor berupa H2, CO, CO2, H2O, CH4, C2H2, C2H4, C2H6, C6H6, dan H2S sisa. Raw methanol kemudian dilakukan pemisahan antara fasa gas dan cairan yang terbentuk selama proses pendinginan. Setelah dilakukan proses pemisahan gas terlarut, maka dilanjutkan pemurnian di menara distilasi hingga mencapai kemurnian 99,92%.
Pabrik metanol ini akan dibangun di Kawasan Industri Dumai, Provinsi Riau dengan karyawan berjumlah 223 orang. Kebutuhan air dari pabrik ini sebanyak 575,7 m3/jam yang dapat dipenuhi dari Selat Malaka. Kebutuhan energi yang digunakan untuk menjalankan pabrik meliputi kebutuhan listrik sebanyak 23.182,7719 kW yang dipenuhi oleh turbin listrik dengan kapasitas 25.867,7398 kW yang ada di pabrik dan sebagai cadangan yaitu distribusi listrik dengan PT PLN (Persero) Dumai yang berada di Kawasan Industri Dumai.
Pabrik metanol dari Tandan Kosong Kelapa Sawit ini memiliki nilai fixed capital sebesar $175.097.966,94 dan Rp235.386.819.211,30; working capital sebesar $33.835.568,52 dan Rp 8.774.173.341,68; serta total production cost sebesar $74.428.691,52/tahun. Keuntungan yang diperoleh pabrik sebelum pajak adalah sebesar $85.711.371,94/tahun dan setelah pajak sebesar $42.855.685,97/tahun.
Berdasarkan parameter yang disebutkan Aries dan Newton (1995), pabrik ini tergolong dalam pabrik high risk. Setelah dilakukan analisis profitability, pabrik ini memiliki nilai Return on Investment sebelum pajak sebesar 44,88%. Sedangkan, nilai Pay Out Time sebelum pajak diperoleh 1,82 tahun , nilai Discounted Cash Flow Rate of Return yang diperoleh adalah 27,01% atau telah melebihi 1,5 kali nilai suku bunga dasar kredit bank tertinggi di Indonesia yaitu 14,02%.
Oleh karena itu, berdasarkan parameter yang telah disebutkan di atas maka pabrik metanol dari limbah TKKS ini layak dari aspek teknis dan menarik secara ekonomi sehingga dapat dipertimbangkan agar terealisasi pada tahun 2030.
Kata Kunci : Metanol, Tandan Kosong Kelapa Sawit, Gasifikasi, Pabrik
Kata Kunci : Metanol, Tandan Kosong Kelapa Sawit, Gasifikasi, Pabrik