Laporkan Masalah

Persepsi Nelayan Pantai Sadeng Kabupaten Gunungkidul Terkait Kebijakan Penangkapan Benih Bening Lobster

Raden Roro Anisa Satya Adyota, Suadi, S.Pi., M.Agr.Sc., Ph.D

2023 | Skripsi | MANAJ. SUMBER DAYA PERIKANAN

Lobster merupakan salah satu komoditas perikanan Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi, baik ukuran konsumsi maupun ukuran benih. Untuk mengoptimalkan pengelolaan benih bening lobster (BBL), pemerintah menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 16 Tahun 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi nelayan mengenai kegiatan penangkapan BBL, mengetahui persepsi nelayan terkait kebijakan penangkapan BBL, dan mengetahui faktor penyebab terbentuknya kesepakatan antarnelayan menanggapi kebijakan terkait BBL. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2023 di Pantai Sadeng, Gunungkidul, DIY. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dipadukan dengan analisis deskriptif kuantitatif. Responden berjumlah 46 orang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara, dan focus group discussion (FGD). Persepsi nelayan dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nelayan di Pantai Sadeng cenderung dalam kategori Sangat Setuju (SS) terkait penangkapan BBL dan Setuju (S) dengan kebijakan penangkapan BBL. Nelayan di Pantai Sadeng sepakat untuk melakukan penangkapan BBL. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesepakatan nelayan yaitu musim paceklik yang berlangsung sejak Januari 2023, tidak adanya pekerjaan sampingan, dan adanya penangkapan BBL oleh nelayan dari luar daerah.

Lobster is one of Indonesia's fisheries commodities that has high economic value, both seed size and consumption size. To optimize the management of clear lobster seeds (BBL), the government stipulated the Minister of Marine Affairs and Fisheries Regulation Number 16 of 2022. This research aims to analize the perceptions of fishermen regarding lobster seed fishing activities, to determine the perceptions of fishermen regarding the lobster seed catching policy, and to determine the factors that cause the formation of agreements between fishermen to catch or not lobster seed. The research was conducted during March 2023 at Sadeng Beach, Gunungkidul, Yogyakarta. The research applied descriptive research method with qualitative approach and quantitative description. There were 46 respondents selected using the purposive random sampling method. Data were collected through questionnaires, interviews, and focus group discussions (FGDs). Fishermen's perceptions were analyzed using descriptive statistical methods. The study showed that fishermen in Sadeng Beach tended to be in the Strongly Agree (SS) category regarding lobster seed fishing activities and Agree (S) with the lobster seed catching policy. Fishermen in Sadeng Beach agreed to conduct lobster seed fishing activities. Factors influencing the agreement were the famine season that lasted since January 2023, the absence of side jobs, and the capture of clear lobster seed by fishermen from outside Sadeng Beach.

Kata Kunci : persepsi nelayan, benih bening lobster, kebijakan, kesepakatan / fishermen’s perception, lobster seed, policy, agreement

  1. S1-2023-442746-abstract.pdf  
  2. S1-2023-442746-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-442746-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-442746-title.pdf