Evaluasi pelaksanaan kawasan pengembangan ekonomi terpadu (KAPET) :: Studi empiris di Provinsi Maluku, 1996-2002

TUASIKAL, Abdullah, Dr. Masykur Wiratmo, MSc

2004 | Tesis | Magister Ekonomika Pembangunan

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan kawasan pengembangan ekonomi terpadu (KAPET): studi empiris di Provinsi Maluku, tahun 1996-2002. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtun waktu (time series) berupa data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan PDRB per kapita kabupaten/kota se-Provinsi Maluku berdasarkan harga konstan dengan tahun dasar 1993. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku; Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi Maluku; dan Badan Pengelola KAPET Seram. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tipologi Klassen, Location Quotient (LQ), Shift-Share Klasik, Shift-Share Modifikasi Estaban-Marquillas, Overlay dan Indeks spesialisasi regionl. Dengan menggunakan alat analisis Tipologi Klassen hasil penelitian menunjukkan bahwa KAPET Seram yang terdapat di Kabupaten Maluku Tengah pola dan struktur pertumbuhan daerah termasuk klasifikasi daerah relatif tertinggal, sedangkan berdasarkan alat analisis Location Quotient secara rata-rata KAPET memiliki nilai LQ>1 yaitu 1,22. Sektor-sektor yang mempunyai nilai LQ>1 ada 5 sektor yang dapat dikategorikan sebagai sektor basis atau unggulan yaitu sektor pertambangan dan penggalian; sektor industri pengolahan; sektor bangunan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor-sektor ini telah mengalami pergeseran apabila dibandingkan dengan sektor-sektor unggulan pada awal penetapan KAPET Seram. Dengan menggunakan alat analisis Shift-Share klasik dan modifikasi Estaban-Marquillas diketahui bahwa secara regional perubahan nilai tambah PDRB KAPET adalah negatif atau terjadi penurunan sebesar Rp284.386,43 juta, sedangkan secara sektoral terdapat dua sektor mempunyai perubahan positif yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi; dan sektor jasa-jasa. Komponen laju pertumbuhan provinsi memberikan pengaruh negatif terhadap seluruh daerah baik KAPET maupun NonKAPET di Provinsi Maluku, sedangkan untuk komponen pergeseran proporsional (bauran industri) secara regional wilayah KAPET mempunyai pergeseran proporsional yang negatif, dan jika ditinjau secara sektoral sektor-sektor yang memberikan pergeseran terjadi pada sektor pertanian; sektor perdagangan hotel dan restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi; dan sektor jasa-jasa. Dari komponen pengaruh persaingan, secara regional wilayah KAPET memberikan nilai positif yaitu sebesar Rp4.061,03 juta, dan secara sektoral terdapat lima sektor yang mempunyai daya saing tinggi yaitu sektor pertambangan dan penggalian; sektor industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor pengangkutan dan komunikasi; dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahan. Dari sisi efek alokasi, secara regional KAPET tidak memiliki efek alokasi karena mempunyai nilai negatif, sedangkan secara sektoral sektor-sektor yang mempunyai efek alokasi adalah sektor pertanian; sektor pertambangan dan penggalian, perdagangan hotel dan restoran; dan sektor jasa-jasa. Dengan menggunakan alat analisis Indeks Spesialisasi Regional diketahui bahwa tidak terdapat spesialisasi regional antara wilayah KAPET dan NonKAPET.

This Research attempts to evaluate the integrated economic development zone (KAPET) execution: Empirical Study in Provinsi of Moluccas, during 1996- 2002. The data used in the research are time series (secondary data) consisting of the gross regional domestic Product (GDRP) and GDRP per capita of regional/city in Province of Moluccas based on constant price of 1993. The data obtained from central board of statistics Province of Moluccas. The analysis methods applied in the research are Klassen Typology, The Location Quotient(LQ), The Classic Shift-Share and Modified Estaban-Marquillas, Overlay and Specialization Regional Index. Result of research by Klassen Typology showed that the KAPET of Seram is there are middle Moluccas Regency, pattern and structure of area growth including clasification of relative left behind area, in the meantime based on the Location Quotient in mean KAPET had the LQ values greater than one (LQ>1) namely 1,22. Sector having the LQ values greater than one (LQ>1) there is five sector which can be categtegorized as bases or exeed sector, construksi sector, trade, hotel and restaurant sector. This sectors have reshuffled if compared by a pre-eminent sector in the early stipulating KAPET of Seram. By using the classic shift-share and modified Estaban-Marquillas indicated that by regional change of added value of GDRP KAPET is negativity or happened degradation as Rp284.386,43 million, while sectorally there are two sector have the positive change that is sector of transportation and communications; and service sector. The component of province growth rate give the negative influence to entire area of KAPET even to Nonkapet in Province Moluccas. While for the component of friction proporsional (industrial hotchpotch) by regional; KAPET area have a negative friction proporsional, and if evaluated sectorally the sector have given a negative friction became are agriculture sector; trade, hotel and restaurant sector; transportation and communication sector; and service sector. From component of emulation influence by regional KAPET area given positive value as Rp4.061,03 million, and sectorally there are five sector that having competitiveness they are mining and quarning sector; industrial processing sector; electrics, clean water and gas sector; transportation and communications sector; and financial sector, rental and bussines service. From side of allocation effect, by regional KAPET do not have the having allocation effect is agriculture sector; mining and quarning sector; trade, hotel and restaurant sector; and service sector. By using specialization regional index showed that there are not regional specialization between KAPET and NonKAPET area.

Kata Kunci : Pembangunan Ekonomi,KAPET,Pemda TkII Maluku