Performa Benih Nila Merah (Oreochromis sp.) Hasil Pemijahan Silang Strain Nilasa dengan Red NIFI pada Pendederan II
Anisa Indarini, Prof. Dr. Ir. Rustadi, M.Sc.
2023 | Skripsi | BUDIDAYA PERIKANAN
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui performa benih nila merah meliputi sintasan,
pertumbuhan mutlak, pertumbuhan spesifik, Feed Convertion Ratio (FCR), dan nilai heterosis benih pendederan II hasil persilangan strain Nilasa dengan Red NIFI. Penelitian
dilakukan dengan percobaan pendederan II menggunakan metode Rancangan Acak
Lengkap dengan 4 perlakuan berbeda dan 3 kali ulangan. Perlakuan meliputi benih
hasil persilangan betina Nilasa – jantan Nilasa
(CK-CK), betina Nilasa – jantan Red NIFI
(CK-SB), betina Red NIFI – jantan Red NIFI (SB-SB), dan betina Red NIFI – jantan Nilasa (SB-CK). Benih dipelihara dalam hapa berukuran 2x1x1 m3
dengan mesh size 3–4 mm. Benih rata-rata panjang dan berat awal 6,50 cm
dan 4,66 gram dipelihara selama 44 hari dengan padat tebar 50 ekor/m3.
Pakan buatan bentuk butiran dengan kandungan protein 39% diberikan 2 kali
sehari dan dosis 5–10%. Pengamatan panjang dan berat dilakukan 2 minggu sekali
sedangkan kualitas air dilakukan pada awal dan akhir masa pemeliharaan. Hasil
pengamatan pertumbuhan diuji dengan analisis sidik ragam (ANOVA) dan
dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test apabila terdapat beda nyata. Berdasarkan penelitian, dihasilkan sintasan berkisar
95,33–98%, pertumbuhan panjang dan berat mutlak 2,88–3,87 cm dan 8,25–13,13
gram, pertumbuhan panjang dan berat spesifik 0,825–1,057?n 2,223–2,897%,
serta FCR 1,057–1,693%. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa masing-masing perlakuan menunjukkan
pengaruh tidak beda nyata (P>0,05) terhadap
sintasan namun beda nyata (P<0>pertumbuhan
dan FCR benih nila merah, serta persilangan outbreeding mengungguli rataan inbreeding. Hasil
terbaik didapatkan pada perlakuan outbreeding ?CK-?SB dengan
pertumbuhan sebesar
2,897% dan FCR 1,057%.
This research aims to determine performance include survival, growth
wich consist of absolute growth and specific growth, percentage of feed convertion
ratio (FCR), and heterosis value
of Nilasa and Red NIFI in the second rearing stage. The study was conducted by
experimental method using a Completely Randomized Design wich consist 4
treatments and 3 replications. The treatments included female Nilasa – male Nilasa
(CK-CK), female Nilasa – male Red NIFI (CK-SB), female Red NIFI – male Red
NIFI (SB-SB), and female Red NIFI – male Nilasa (SB-CK). The juvenile of
red tilapia is cultured in hapa measuring 2x1x1 m3 with mesh size 3–4
mm. The juvenile with 6,50 cm length and 4,66 grams of weight are cultured for 44
days with density 50 fish/m3. The granole food was given 2 times a
day with the feed ratio
decreasing by 5–10% with 39% protein content. Observations of growth parameters were monitored
every 2 weeks with a sampling system whereas water quality were monitored twice
during research. The growth parameters data were analized by Analysis of
Variance (ANOVA) then continued with Duncan's Multiple Range Test if theres any
significant differences between the treatments. Based on the research, the
result of survival rate amounted to 95,33–98%, absolute length and weight
growth 2,88–3,87 cm and 8,25–13,13 gram, specific length and weight growth
0,825–1,057% and 2,223–2,897%, and FCR 1,057–1,693%. From the research it is concluded that effect of
treatment doesn’t show any differences (P>0,05) on survival rate but there
are any differences (P<0>?CK-?SB get the highest marks
on growth amounted to 2,897% with amounted FCR to 1,057%.
Kata Kunci : FCR, heterosis, nila merah, pendederan II, pertumbuhan, sintasan, growth, red tilapia, second rearing, survival rate